SOLOPOS.COM - Kepala Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Jateng, Siti Farida (kanan atas), saat menggelar diskusi secara online dengan pejabat Dinas Kesehatan Jateng, Senin (18/1/2021). (Solopos.com/Ombudsman Jateng)

Solopos.com, SEMARANG – Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Jawa Tengah (Jateng) meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng meningkatkan pengawasan terhadap fasilitas pelayanan kesehatan (yankes). Hal itu menyusul banyaknya laporan atau pengaduan dari masyarakat terkait pelayanan kesehatan di Jateng yang dianggap kurang baik. Terutama pada masa pandemi Covid-19.

Hal itu disampaikan Kepala ORI Jateng, Siti Farida, saat menggelar diskusi secara online dengan Kepala Dinkes Jateng, Yulianto Prabowo, Senin (18/1/2021).
Dalam kesempatan itu, ORI Jateng menyebut banyak masyarakat yang mengadukan pelayanan kesehatan di sejumlah fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, klinik, hingga laboratorium.

Promosi BRI Optimistis Bisnis Remitansi Tumbuh 25% Selama Ramadan dan Lebaran 2024

Aduannya pun beraneka macam. Mulai dari penanganan pasien Covid-19, ketersediaan laboratorium, ketidakpastian memperoleh hasil tes PCR, hingga harga rapid test antigen yang dianggap mahal karena tidak sesuai batas tarif yang diatur dalam SK Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes No. HK.02.02/I/4611/2020.

BMKG: Pantau Cuaca, Banjir Ancam Jateng!

“Kami minta kesiapan Dinkes Jateng dalam melakukan pengawasan terhadap mutu atau kualitas yankes seperti rumah sakit, puskesmas, klinik, dan laboratorium. Selain itu pelayanan fasilitas kesehatan terkait penyelenggaraan vaksinasi juga harus diawasi. Kita juga meminta Dinkes Jateng agar mengawasi kontak pengaduan yang ada di tiap faskes,” tutur Farida dalam keterangan resminya.

Farida menambahkan, untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas tidak bisa dilakukan secara terpisah. “Sebagai contoh, terkait penyelenggaraan pelayanan vaksinasi. Peran strategis tidak hanya melekat pada Dinkes maupun Balai Besar POM, tapi juga kepala daerah dalam memastikan penyelenggaraan vaksinasi berjalan baik,” tuturnya.

Viral! Bupati Pati Tak Pakai Masker Saat Hadiri Hajatan, Ini Respons Gubernur Ganjar

Farida juga meminta agar semua pihak terlibat aktif dalam pengawasan penyelenggaraan pelayanan kesehatan, termasuk dalam pemberian vaksin kepada tenaga kesehatan. Meski pun hingga kini masih banyak tenaga medis yang belum divaksin karena pertimbangan medis, maupun faktor eksternal karena
terbatasnya vaksin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya