SOLOPOS.COM - Ilustrasi Lempar Tas Seusai Ujian Nasional 2014 (Burhan Aris Nugraha/JIBI/Solopos)

Lembaga Ombudsman (LO) DIY mendapatkan 45 aduan dari masyarakat terkait beragam masalah pendidikan

Harianjogja.com, JOGJA – Lembaga Ombudsman (LO) DIY mendapatkan 45 aduan dari masyarakat terkait beragam masalah pendidikan. Dari total aduan yang masuk, SMA/SMK paling sering dilaporkan karena berbagai tindakan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Bidang Pelayanan dan Investigasi LO DIY Hanum Aryani mengungkapkan, jenis aduan yang disampaikan beragam, mulai dari kasus pungutan tidak resmi, sumbangan wali siswa hingga penahanan ijazah.

“Ada 20 kasus aduan dari tingkatan SMA. Dari tingkatan sekolah ini ada tiga jenis aduan, tujuh aduan berkaitan dengan penahanan ijazah karena belum uang SPP dan sumbangan pembangunan. Kemudian enam aduan berkaitan dengan pungutan dan sisanya berkaitan dengan masalah lain yang masih berkaitan dengan pendidikan,” papar Hanum kepada Harianjogja.com, Senin (28/11/2016).

Peringkat kedua berkaitan dengan aduan tersebut, lanjut Hanum, ditempati oleh pengaduan untuk tingkat SMP. Jumlah aduan di tingkat SMP hampir mendekati SMA, yakni 14 aduan.

Kemudian, layanan dari Dinas Pendidikan dan pemerintah pun ternyata juga tak luput dari aduan masyarakat. Pungutan di perguruan tinggi pun tak luput dari sorotan dengan aduan sebanyak tiga kasus. LO DIY mencatat ada tiga kali aduan.

Dari data permasalahan yang diperoleh LO DIY terkait dengan pengelolaan dan pemanfaatan biaya pendidikan dapat memberikan gambaran tentang efektivitas pemanfaatan dana pendidikan yang bersumber dari pemerintah dan masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya