SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Harianjogja.com, JOGJA—Untuk pertama kalinya dalam lima tahun terakhir sejak 2008, tim DIY gagal menyabet juara umum pada Olimpiade Pelajar Siswa Indonesia (OPSI) 2013. Tim DIY harus mengakui keunggulan Jateng yang berhasil meraih juara umum.

Tim DIY hanya bisa menyabet dua medali emas, dua perak, tiga perunggu dan empat penghargaan khusus masing-masing katagori. Meski terjadi penurunan prestasi, namun Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY mengaku puas dengan perolehan medali yang dihasilkan jumlahnya paling banyak dan merata.

Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat

Selain itu, jumlah penelitian siswa yang lolos ke babak grand final tetap didominasi DIY. “Kami juga tidak akan membuat sekolah khusus olimpiade di DIY,” ujar Kepala Disdikpora DIY Kadarmanta Baskara Aji, Selasa (29/10/2013).

Salah satu peserta OPSI 2013 Ahmad Aulia Justisiananto mengatakan, persaingan OPSI kali ini lebih ketat dari tahun sebelumnya. Hasil penelitian yang disuguhkan tim dari daerah lain, katanya, lebih beragam dan bagus. Selain itu, penelitian juri tahun ini melakukan pemerataan agar semua daerah memiliki wakil di grand final.

“Jadi yang terpilih memang menjadi yang terbaik dari daerah masing-masing. Ini membuat penelitian asal DIY tidak dapat masuk semuanya karena jumlah kontingennya terbatas,” ungkap siswa SMA Negeri 1 Jogja ini.

Justisiananto mengaku, timnya sendiri merupakan satu dari dua peraih medali emas. Karya penelitiannya ialah pemanfaatan quadratic tool atau pemanfataan konsep geometri dalam pengambaran grafik kuadrat secara manual. Selain medali emas, timnya juga berhasil meraih penghargaan sebagai presentasi terbaik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya