SOLOPOS.COM - Abbey D'Agostino (USA) and Nikki Hamblin (New Zealand) (REUTERS/Alessandro Bianchi)

Olimpiade 2016 diwarnai dengan aksi heroik di lintasan lari.

Solopos.com, RIO DE JANEIRO – Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil, tak hanya melulu soal persaingan ketat bagi atlet-atlet dari seluruh dunia. Ajang ini juga memperlihatkan semangat persaudaraan yang muncul di tengah ketatnya pertarungan di berbagai cabang olah raga.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dilansir Thetelegraph.co.uk, Rabu (17/8/2016), aksi heroik tersaji saat penyisihan lomba lari 5.000 meter putri di Olympic Stadium, Selasa (16/8/2016) waktu setempat. Dua sprinter yang sebelumnya tidak saling mengenal justru bahu-membahu menuju garis finis.

Ekspedisi Mudik 2024

Pelari asal Selandia Baru, Nikki Hamblin, bukanlah siapa-siapa bagi pelari Amerika Serikat, Abbey D’Agostino, begitu juga sebaliknya. Mereka hanya kebetulan berada satu grup saat perebutan tempat ke babak utama. Boleh dibilang keduanya adalah rival di lintasan.

Ketika itu lomba menyisakan 4,5 lap dari 12,5 lap saat D’Agostino, yang berada di tengah rombongan pelari tiba-tiba terjatuh. Insiden ini membuat suasana kacau. Hamblin yang juga berada dalam kumpulan tersebut ikut terjatuh dan meringis kesakitan. Harapan untuk merebut tiket ke final kian jauh karena rombongan lain sudah menjauh.

“Ketika saya terjatuh, saya hanya berpikir kenapa saya di sini. Namun, tiba-tiba ada tangan yang menyentuh bahu,” kata Hamblin, dilansir usatoday.com.

Hamblin berusaha bangkit, tapi ia merasakan sakit yang luar biasa di bagian lutut sehingga kesulitan untuk melanjutkan perlombaan. D’Agostino pun berhenti dan membantu Hamblin bangun. Namun, kondisinya tidak memungkinkan untuk tetap berlari.

Dia terus menyemangati Hamblin sembari berlari kecil menuju garis finis. Meski harus tertatih-tatih, Hamblin akhirnya mampu menyusuri lintasan yang tersisa. Seperti dua sahabat, keduanya berlari berdampingan untuk menyelesaikan sisa lomba. Hamblin akhirnya menyentuh garis finis lebih dulu dengan catatan waktu 16 menit 43,61 detik disusul D’Agostino dengan waktu 17 menit 10,02 detik.

Meski ini bukan catatan waktu terbaik, Hamblin dan D’Agostino lolos dan tercatat sebagai peserta babak final yang akan berlangsung Jumat (19/8).

“Saya sangat senang dengan apa yang dilakukan Abbey kepada saya. Ia adalah semangat sejati Olimpiade. Saya sangat terkesan dan terinspirasi olehnya,” jelas Hamblin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya