SOLOPOS.COM - Anna dan Lisa Hahner. (REUTERS/Mark Trevelyan)

Olimpiade 2016 diwarnai dengan aksi kontroversial atlet kembar asal Jerman.

Solopos.com, RIO DE JANEIRO – Cabang olahraga lari marathon di ajang Olimpiade 2016 di Rio de Janiero, Brasil, menjadi panggung bagi beberapa atlet bersaudara kembar. Kehadiran mereka membikin perlombaan ini menjadi menarik, tapi kekompakan pelari kembar yang dinilai tidak tepat ini juga mengundang kritik. Mereka dianggap tak sportif dan memilih mencari ketenaran dan uang dari ajang ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Adalah pelari kembar asal Jerman Anna dan Lisa Hahner yang mendapat cibiran karena aksi mereka yang dianggap tak patut saat sedang berlomba. Bukannya berlari adu cepat demi menyentuh garis finis, pelari putri ini malah saling bergandengan tangan menuju garis akhir. Keduanya pun berada di urutan ke-81 dan ke-82, Rabu (17/8/2016) waktu setempat.

Tak pelak aksi saling tolong ini justru mendapat hujatan dari atlet senior mereka sendiri. Namun demikian, Anna dan Lisa juga memperoleh simpati dari berbagai kalangan lewat media sosial. Keluarga Hahners ini kemudian membela diri dengan mengunggah pernyataan melalui Facebook. Mereka mengaku sudah melakukan yang terbaik dalam perlombaan.

“Sebenarnya hasil ini bukan yang kami inginkan. Meskipun begitu, ini adalah salah satu momen terbaik kami. Untuk bisa tampil di fase ini kami sudah berlatih sangat keras. Kami bahkan tak menerima apa pun karena ini,” ujar The Hahners, dilansir bbc.com, Kamis (18/8/2016) WIB.

Keduanya makin dikritik lantaran gandengan tangan itu dinilai memperlambat lari mereka. Alhasil, catatan waktu Anna dan Lisa lebih lambat 21 menit dari pelari terbaik. Bahkan, torehan ini lebih lambat 15 menit dari waktu terbaik keduanya.

Anna dan Lisa kepada The New York Times mengakui baru berlari bersamaan menjelang finis. Tepatnya Anna tertinggal, tapi kemudian berhasil menyusul Lisa.

“Setelah 40 kilometer, di sanalah titik baliknya. Saya tahu kalau saya tertinggal 2 kilometer dari Lisa. Makanya, saya mengerahkan segala kemampuan dan 300 meter menjelang finis saya sudah berada di samping Lisa. Itu momen ajaib kami bisa finis bersama-sama,” ungkap Ana.

Tak hanya Anna dan Lisa yang merupakan atlet kembar dalam cabor ini. Ada kembaran asal Korea Utara, dan kembar tiga dari Estonia. Namun demikian, wakil dari dunia negara itu punya waktu tempuh lebih baik. Pelari Korea, Kim Hye Gyong dan Kim Hye Song, malah mampu finis di urutan ke-10 serta ke-11.

“Ini lebih mirip mereka sedang melakukan fun run dan bukan tengah berlomba di Olimpiade. Ini mencoreng wajah semua atlet dalam tim Jerman,” kritik Direktur Federasi Atletik Jerman, Thomas Kurschilgen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya