SOLOPOS.COM - Ilustrasi getuk pisang (www.liannyhendrawati.com)

Oleh-oleh Kediri berupa tahu kuning dan getuk pisang laris manis saat Lebaran.

Madiunpos.com, KEDIRI – Jika berkunjung ke Kediri, jangan melupakan oleh-oleh khas wilayah itu, yaitu getuk pisang dan tahu khas Kediri. Buah tangan ini serasa menjadi menu wajib yang paling banyak dicari para pemudik pada musim mudik Lebaran 2015.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Terbukti, getuk pisang dan tahu itu mejadi primadona kala pusat oleh-oleh Kediri kembali dibanjiri para pemudik di akhir musim mudik Lebaran 2015. Kendati diproduksi dengan dua warna, putih dan kuning, tahu Kediri warna kuning dianggap lebih khas sehingga umumnya lebih banyak dipesan kerabat pemudik di daerah perantauan.

Ekspedisi Mudik 2024

“Yang paling dicari tahu kuning dan getuk pisang. Permintaannya hampir tiga kali lipat dibandingkan hari biasa [selain Lebaran],” kata Ratna, karyawan toko oleh-oleh Kediri, Senin (20/7/2015), seperti diberitakan Detikcom. Padahal, kedua warna tahu yang tampil lebih keras ketimbang tahu pada umumnya itu sejatinya sama saja. Bahkan karena warna warna putihnyalah tahu Kediri dijuluki pula sebagai tahu takwa.

Selain memburu getuk pisang dan tahu takwa yang berwarna kuning, para pemudik itu juga memburu oleh-oleh lain khas Kediri, seperti kripik tahu dan stik tahu. Setiap 10 buah tahu kuning dibanderol dengan label harga Rp29.000, sedangkan jenis tahu putih Rp31.000/buah. Sementara itu, harga getuk pisang Rp6.000/buah, stik dan krupuk tahu seharga Rp11.000/bungkus-Rp12.000/bungkus.

Sejak Sabtu

Pekerja mengemas tahu takwa di toko oleh-oleh Kota Kediri, Senin (20/7/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Prasetia Fauzani)

Pekerja mengemas tahu takwa di toko oleh-oleh Kota Kediri, Senin (20/7/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Prasetia Fauzani)

Menurut Ratna, lonjakan pembeli oleh-oleh Kediri sudah terjadi sejak Sabtu (18/7/2015) lalu. Bahkan, mereka rela antre untuk bisa membeli oleh-oleh khas Kediri.

Berdasarkan pantauan Detikcom, para pemudik ini berasal dari perantauan di Madura, Bali, Surabaya, Makassar serta daerah-daerah lainnya di Tanah Air. Mereka mengaku membeli oleh-oleh Kediri untuk dibawa kembali ke daerah perantauan untuk dibagikan kepada handai tolan.

Warso, warga asli Kediri yang sudah menetap 10 tahun di Makassar terlihat memborong 100 tahu kuning dan 25 getuk pisang sebagai oleh-oleh sesaat sebelum kembali ke Makassar.

Dia memborong oleh-oleh Kediri untuk menegaskan bahwa kota kelahirannya memiliki makanan yang lezat. “Ya untuk dibagi [ke] tetangga di Makassar, sekaligus menunjukkan kalau saya orang asli Kediri dengan oleh-oleh khas ini,” kata penduduk asli Kota Tahu itu dengan tersenyum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya