SOLOPOS.COM - Chief Executive Officer (CEO) CV PJ Herbal Nusantara di Karanganyar, Aliang, menunjukkan produk jualannya berupa ekstrak ikan gabus yang dijual melalui Apotek Kimia Farma seluruh Indonesia, Sabtu (27/8). (Solopos.com/Afifa Enggar Wulandari).

Solopos.com, KARANGANYAR — Chief Executive Officer (CEO) CV PJ Herbal Nusantara di Karanganyar, Aliang, mulai menekuni usaha produksi jamu tradisional sejak 2010. Saat itu, konsumsi masyarakat atas jamu tradisional menurutnya masih cukup tinggi.

Berbekal bahan baku dari petani Soloraya, Aliang mulai mengembangkan bisnisnya.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Pada Sabtu (27/8/2022), Tim Ekspedisi UMKM 2022 yang digelar Solopos Media Group didukung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo, Telkom Indonesia, Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, Semen Gresik, Yayasan Dharma Bhakti Astra, Shabat Warna Gemilang, dan Sun Star Motor berkesempatan berbincang langsung dengan Aliang.

“Sejak 2010 dan memang konsen jamu tradisional. Bahannya lokalan, kunyit temulawak dari petani sekitar,” kata dia saat berbincang dengan Tim Ekspedisi SMG, Sabtu.

Mulanya, ia hanya memproduksi 10 produk jamu. Di antaranya jamu untuk asam urat, pegal linu, keputihan, dan lancar menstruasi. Demi menjaga kualitas produknya, CV PJ Herbal Nusantara juga memiliki tim apoteker dan analis.

Ekspedisi UMKM 2022
Produk jualan Herbal Nusantara di Karanganyar, Sabtu (27/8/2022). (Solopos.com/Afifa Enggar Wulandari).

 

Baca juga: Jamu Warisan Leluhur Tetap Eksis dari Zaman ke Zaman

Sejak merintis usaha tersebut, Aliang hanya menyewa satu bangunan di Karanganyar. Tiga tahun usahanya berjalan, Aliang membangun rumah produksi baru dan pindah.

Seiring waktu, daya beli masyarakat terhadap jamu tradisional mulai menurun. Pangsa pasar jamu tradisional pun hanya masyarakat menengah ke bawah. Akibatnya, omzet dari jamu tradisional terdampak. Aliang dan tim mulai berfikir tentang inovasi produk yang dapat menjangkau pasar menengah ke atas.

Pada sekitar 2019 Aliang berinovasi dengan memproduksi ekstrak ikan gabus sebagai suplemen yang dinilai mampu memelihara kesehatan dan perbaikan nafsu makan. Untuk menghasilkan ikan gabus yang sesuai standar, budidaya ikan gabus berada di Sumatera Utara.

“Sekarang sudah 20-an jenis jamu. Kita juga buat ekstrak untuk ikan kutuk [gabus] dan sekarang masuk Kimia Farma. Jamu pasarannya di Pasar Nguter, Sragen,” terangnya.

Ada tiga varian ekstrak ikan gabus. Penjualannya pun meningkat saat pandemi Covid-19. Dalam sebulan, CV PJ Herbal Nusantara mampu memproduksi 10.000 bungkus ekstrak ikan gabus. Sementara omzet jamu tradisional drop setahun terakhir.

Baca juga: Modernisasi Jamu Iboe Hadirkan Jamu Lebih Kekinian

Tampilan kemasan ekstrak ikan gabus yang ia produksi cukup elegan. Serta telah dilengkapi dengan keterangan komposisi produk, izin badan pengawas obat dan makanan (BPOM), tanggal produksi dan kadaluarsa, serta aturan pakai.

Menurut Aliang, tampilan kemasan menjadi salah satu syarat penting produksi jamu dan obat-obatan. Meski begitu, kemasan harus tetap disesuaikan dengan segmen pasarnya.

Aliang juga kerap kali konsultasi saat hendak memesan ratusan ribu kemasan produknya. Dalam catatan PT Shabat Warna Gemilang (SMG) Solo, produk sirup madu miliknya bisa memesan 100.000 kemasan dalam sekali pemesanan.

Meski begitu, sebagai produsen jamu dan obat-obatan, bentuk dan desain kemasan produk tak bisa diubah-ubah dalam waktu cepat.

“Konsultasi iya kita harus sesuaikan dengan segmennya. Tidak mungkin kemasan premium diterapkan untuk produk jamu yang pembelinya dari kalangan pasar menengah ke bawah,” kata dia.

Baca juga: Ternyata Ini Alasan Sukoharjo Dijuluki Kota Jamu

Saat ini Aliang mempekerjakan 25 karyawan produksi dan analis di bangunan barunya di kawasan Jaten, Karanganyar. Bahkan produk ekstrak ikan gabusnya pun telah beredar di seluruh Indonesia.

Banner Ekspedisi UMKM 2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya