SOLOPOS.COM - Ilustrasi kamar hotel. (Freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO — Pergeseran kebutuhan hiburan yang kini seakan menjadi kewajiban justru mengerek okupansi perhotelan di Sukoharjo.

Pasangan muda mendominasi pemesanan kamar di hotel Sukoharjo pada libur panjang yang dimulai sejak Kamis (1/6/2023) hingga Minggu (4/6/2023). Okupansi perhotelan pada pekan ini pun naik hingga 80%.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Sukoharjo, Oma Nuryanto, mengatakan anak-anak muda di usia 40 tahun ke bawah biasanya telah mempersiapkan budget untuk kebutuhan liburan.

“Tren yang menginap saat ini paling banyak pasangan muda dengan satu atau dua anak. Saat ini banyak anak muda suka menganggarkan budget untuk liburan,” ungkap Oma pada Sabtu (3/6/2023).

Ia membeberkan saat ini banyak anak muda menganggap liburan merupakan kebutuhan yang penting. Berapapun durasi waktu liburan, menurutnya digunakan mereka untuk melepas penat akibat aktivitas kantoran.

Sejak Jumat (2/6/2023) lalu, menurutnya kenaikan okupansi dibanding hari biasa mencapai 80%. Kenaikan tersebut merata di semua hotel baik bintang maupun nonbintang di Sukoharjo dengan segmen masing-masing.

Para pengunjung datang dari wisatawan lokal seperti Semarang, Jogja dan Soloraya. Harga kamar sendiri mengalami kenaikan tetapi masih dalam taraf wajar jika dibandingkan saat Lebaran.

Oma mengakui banyaknya destinasi baru di Soloraya cukup membawa dampak positif bagi perhotelan Soloraya. Sebagai pelaku bisnis perhotelan menurutnya banyaknya agenda yang sifatnya nasional dapat menjadi magnet mendatangkan tamu.

Ia berharap Pemerintah Daerah maupun pihak terkait dapat mengadakan kegiatan yang memiliki multiplier effect.

“Rata-rata tamu yang menginap sudah memiliki destinasi ke Solo, apalagi sekarang sudah ada Solo Safari, pembukaan Lokananta dan beberapa event di Solo. Banyak dari tamu-tamu tersebut kemudian memilih penginapan di Soloraya yang cukup dekat aksesnya ke Solo,” ungkapnya.

Public Relations Coordinator at Favehotel Manahan Solo and favehotel Solo Baru, Nonik Ratna Dewi, mengatakan para pengunjung biasanya menginap selama satu malam.

“Kemarin kebanyakan luar kota Surabaya dan Bandung. Mereka rata-rata hanya sehari, kemungkinan Solo hanya untuk transit. Masa inapnya tidak ada yang lebih dari dua hari,” jelas Nonik.

Saat ini ia menyebut okupansi tamu di Favehotel sudah mencapai 90% di Solo Baru di hari biasanya paling hanya mencapai rata-rata 70-80%. Sementara okupansi tamu di Favehotel Manahan pada pekan ini mencapai 85%.

Ia mengakui ada kenaikan harga tetapi tidak begitu signifikan, paling banyak hanya senilai Rp100.000. Sementara pada Minggu (4/6/2023) harga sudah kembali normal.

Ia mengatakan tamu yang menginap di Favehotel didominasi dari keluarga. Senada dengan Oma, ia berharap ke depan akan semakin banyak event yang digelar di Soloraya. Sehingga bisnis perhotelan tidak hanya penuh saat  weekend tetapi juga saat weekdays.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya