SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO — Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo menggelar sensus hotel menindaklanjuti tudingan DPRD Kota Solo mengenai data okupansi hotel yang dinilai tidak riil.

Ketua PHRI Solo, Abdullah Suwarno, menyampaikan pihaknya bersama Disbudpar sudah mengirimkan formulir terintegrasi ke seluruh hotel di Kota Solo, baik hotel melati maupun hotel berbintang. Penekanan materi sensus, kata Abdullah, tidak hanya data okupansi, tetapi juga data hotel secara menyeluruh. Mulai klasifikasi hotel, jumlah tenaga kerja, fasilitas, jumlah dan jenis kamar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Intinya kami ingin melakukan pendataan secara menyeluruh. Yang jelas formulir itu kami kirim ke seluruh anggota PHRI. Karena saat ini masih ada hotel yang bukan anggota PHRI,” kata Abdullah, saat ditemui Solopos.com, di Kantor Disbudpar Solo, Kamis (19/4/2013).

Dia tidak menampik, sensus hotel itu terkait dengan tudingan DPRD mengenai data okupansi Solo yang dinilai tidak riil.

“Tapi saya sulit kalau ngomong kalau soal itu. Pekan depan PHRI akan rapat membahas persoalan tersebut.”

Abdullah menegaskan, sensus hotel tidak hanya dibuat untuk menanggapi tudingan DPRD. Tetapi lebih dalam rangka mendukung penyusunan rencana induk pengembangan pariwisata kota (Rippka).

Kepala Disbudpar Solo, Widdie Srihanto, membenarkan pihaknya bersama PHRI sudah mengirimkan formulir sebagai bahan evaluasi, pendataan dan sensus hotel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya