SOLOPOS.COM - Penyempitan jalan di jembatan gorongan sisi selatan depan Rumah Sakit JIH dianggap menimbulkan kepadatan lalu lintas. (Rima Sekarani I.N /JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, SLEMAN-Kepadatan lalu lintas akibat proyek renovasi jembatan gorongan di depan Rumah Sakit JIH dikeluhan para pengguna jalan. Meski tak perlu khawatir dengan kekuatan jembatan sisi selatan, penyempitan jalan tetap dianggap mengganggu kelancaran lalu lintas. Pihak terkait berusaha menyelesaikan perbaikan sarana tersebut pada Oktober mendatang.

“Kalau pagi mau berangkat kuliah pasti ramai. Jalannya sempit tapi kendaraan yang lewat banyak,” kata Nia, warga Wedomartani, Ngemplak, Rabu (13/8/2014). Mahasiswa UNY tersebut mengaku hampir setiap hari melewati jembatan gorongan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Jembatan gorongan di depan Rumah Sakit JIH ambles pada awal Maret 2014. Pada tahap pertama, proyek renovasi dilakukan di sisi selatan. Saat itu, lalu lintas dari arah timur dialihkan ke jalur cepat sisi utara, sedangkan dari arah barat menggunakan jalur lambat sisi utara.

Lalu lintas di sisi selatan kembali dibuka pada awal Juli setelah hampir empat bulan direnovasi. Usai digunakan arus balik libur lebaran, proyek renovasi kemudian kembali dilanjutkan pada akhir pekan lalu.

“Targetnya akhir Oktober sudah selesai,” kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Kementerian Pekerjaan Umum RI, Santoso.

Renovasi jembatan gorongan di sisi utara diperkirakan akan lebih cepat dibanding pengerjaan sisi selatan.

“Kemarin yang sisi selatan terjadi longsor juga sehingga harus mengatasi itu dulu. Kalau yang utara ini tinggal digali saja sekarang,” ucap Santoso menerangkan.

Santoso memastikan kekuatan jembatan sisi selatan sudah sepenuhnya siap untuk menahan beban lalu lintas, termasuk kendaraan berat. Menanggapi keluhan pengguna jalan, ia meminta masyarakat sementara bersabar dengan adanya penyempitan badan jalan.

“Kondisi jalan menyempit sehingga wajar jika terjadi kepadatan di jam-jam sibuk,” paparnya.

Pembatasan melintas bagi kendaraan berat ditegaskan Santoso masih berlaku. Hanya saja bukan lagi karena kondisi kekuatan jembatan, melainkan adanya penyempitan jalan.

“Kami sudah minta agar kendaraan berat tetap dialihkan. Kendaraan berat arah Purworejo disarankan lewat arteri selatan,” tutur Santoso.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya