SOLOPOS.COM - Putri Tunarungu Indonesia, Oktaviani Wulansari (tengah), menari bersama model Red Batik di arena Car Free Day (CFD) Jl Slamet Riyadi Solo, Minggu (24/6/2012), dalam rangka pamitan kepada warga Solo untuk mewakili Indonesia dalam ajang Miss Deaf World dan Miss Deaf Europe di Praha, Ceko. (Dwi Prasetya/JIBI/SOLOPOS)


Putri Tunarungu Indonesia, Oktaviani Wulansari (tengah), menari bersama model Red Batik di arena car free day (CFD) Jl Slamet Riyadi Solo, Minggu (24/6/2012), dalam rangka pamitan kepada warga Solo untuk mewakili Indonesia di ajang Miss Deaf World dan Miss Deaf Europe di Praha, Ceko. (Dwi Prasetya/JIBI/SOLOPOS)

“Mbake cantik ya.” Kalimat itu meluncur dari seorang bocah yang melihat Oktaviani Wulansari di car free day (CFD), Minggu (24/6/2012) pagi. Ya, wakil Indonesia di kompetisi Miss Deaf World 2012 ini kembali ke kampung halamannya di Solo setelah sebulan menjalani karantina di Jakarta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menaiki becak hias, gadis yang akrab disapa Ovik ini menyusuri CFD sambil melambaikan tangan. Ia ingin pamitan kepada warga Solo sebelum berangkat ke Praha, Ceko, akhir bulan ini.

Ovik yang mengenakan kostum Red Batik pun menjadi perhatian ribuan warga yang menyemut di CFD.  “Ovik ya namanya? Luar biasa sekali, wong Solo bisa mewakili Indonesia di luar negeri. Pokoknya saya dukung,” tutur Tanti, 32, ibu rumah tangga asal Jebres saat berbincang dengan Solopos.com.

Kepada publik Solo, perempuan kelahiran 19 Oktober 1992 ini berharap doa dan dukungan. Ovik siap berusaha maksimal demi mengharumkan nama Indonesia di pentas dunia. “Saya minta masyarakat Solo dukung saya, supaya saya terus semangat,” tutur Ovik dibantu seorang penerjemah.

Tak hanya berkonvoi, juga Ovik menyuguhkan tari yang akan dibawanya dalam kejuaraan. Sebuah tari Kalimantan disajikan Ovik bersama lima personel Red Batik. Diiringi lagu Gundul Pacul, Ovik menari dengan rancak namun tetap luwes.

Di sisi lain menurut pendamping Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin) Solo, Diah Ayu, Ovik akhirnya harus berangkat tanpa didampingi anggota keluarga. Hal itu lantaran proposal yang diajukannya bersama Asosiasi Duta Indonesia (ADI) tak disetujui Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. Oleh karenanya, imbuh dia, Ovik hanya akan didampingi penerjemah bahasa isyarat dan seorang wakil ADI di Praha, 1-10 Juli 2012.

Diah membeberkan, desainer kondang Anne Avantie siap mendukung Ovik dengan rancangan busananya. “Setahu saya Ovik dibikinkan rancangan baju Minahasa,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya