Oknum Ormas Serang Polisi di Manahan Solo Dijerat Pasal Berlapis

Solopos.com, SOLO — YN, laki-laki oknum anggota ormas yang serang polisi atau melakukan perlawanan saat penataan tempat parkir untuk suporter di Stadion Manahan Solo pada Selasa (21/6/2022) siang dijerat dengan pasal berlapis.

“Kami masukkan ke UU Darurat dan atau Pasal 351 [KUHP] tentang Penganiayaan. Berlapis,” tutur Kasatreskrim Polresta Solo, Kompol Djohan Andika, mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, kepada wartawan, Rabu (22/6/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Djohan menjelaskan YN telah ditetapkan sebagai tersangka dan sudah ditahan di Mapolresta. “Ya ini kami lakukan penyidikan, sudah dilakukan penangkapan dan penahanan. Untuk saat ini satu orang ini. Tentang kemungkinan tersangka lain sedang kami dalami,” urainya.

Djohan mengatakan berdasarkan keterangan sejumlah saksi, ketika terjadi insiden oknum anggota ormas serang polisi di Stadion Manahan Solo, pelaku YN memang bersama temannya. Tapi yang melakukan perbuatan melawan petugas hanya YN.

Saat melakukan aksinya, YN sempat mengeluarkan senjata tajam. “Kasus ini sedang kami dalami. Tapi untuk saat ini berdasarkan keterangan saksi-saksi yang ada, memang dia ada temannya. Cuma yang melakukan kegiatan itu, perbuatan itu [melawan petugas], dikuatkan dengan keterangan saksi-saksi, baru dia sendirian,” sambung Djohan.

Baca Juga: Oknum Ormas Bawa Sajam Ditangkap Saat Laga Piala Presiden 2022 di Solo

Disinggung jenis senjata tajam yang digunakan YN, Djohan mengaku lupa atau tidak tahu persisnya. Namun menurutnya sajam tersebut seperti golok atau sangkur. “Apa itu ya, itu masuk golok atau sangkur ya, pokoknya kategori sajam, golok atau sangkur, begitu,” terangnya.

Diberitakan sebelumnya, pertandingan sepak bola Piala Presiden 2022 yang mempertemukan Persis Solo dengan PSIS Semarang di Stadion Manahan Solo pada Selasa (21/6/2022) diwarnai insiden oknum anggota ormas serang polisi.

Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, saat diwawancara wartawan, Selasa sore, menjelaskan kejadian itu bermula ketika aparat keamanan menyiapkan tempat-tempat parkir untuk para suporter.

Baca Juga: Saksi Mata Sebut Oknum Ormas Bawa Sajam Serang Polisi Di Manahan Solo

Ambil Alih Lahan Parkir

Menurutnya, tempat-tempat parkir sengaja disiapkan terpisah untuk Pasoepati dan suporter PSIS Semarang. Hal tersebut dilakukan agar dua kelompok suporter tidak saling bertemu, sehingga bisa mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

“Jadi sudah kami alokasikan tempat-tempat parkir untuk diakses masing-masing suporter baik dari Pasoepati maupun dari PSIS Semarang. Namun ada dari ormas tertentu yang memaksa ingin mengambil alih lokasi parkir dimaksud,” terang Ade.

Menurutnya, saat itu petugas keamanan langsung mengingatkan oknum anggota ormas tersebut. Namun, oknum itu malah melawan dengan mengeluarkan senjata tajam atau sajam. Mengetahui hal itu petugas keamanan langsung melakukan tindakan tegas terukur.

Baca Juga: Kronologi Polisi Diserang Oknum Ormas di Manahan Solo

“Pada saat diingatkan oleh petugas terjadi perlawanan, mengeluarkan sajam, dan kami langsung lakukan penangkapan. Kami proses semua, sudah kami bawa ke Mapolresta Solo untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut,” sambung Ade.

Insiden tersebut menurutnya terjadi di tempat parkir di luar stadion sehingga tidak sampai mengganggu jalannya pertandingan. Dia menegaskan semua potensi yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat selama gelaran Piala Presiden 2022 dilakukan tindakan tegas oleh polisi.

Ade menegaskan tidak segan-segan untuk melakukan tindakan tegas terhadap pihak mana pun yang berusaha memprovokasi situasi dan mengganggu kondusivitas. Dia berharap gelaran Piala Presiden 2022 bisa berlangsung aman tanpa ekses.