SOLOPOS.COM - ilustrasi (google)

ilustrasi (google)

KLATEN – Dana aspirasi senilai Rp20 juta untuk pembangunan fisik di Desa Jambukidul, Kecamatan Ceper, Klaten, diduga diselewengkan oleh oknum perangkat desa berinisial DS.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Jambukidul, Gunawan, mengatakan dana aspirasi itu diusulkan warga setelah mengikuti kegiatan serap aspirasi dengan anggota DPRD Klaten dari Fraksi PDI Perjuangan, Tugiman beberapa bulan lalu. Dana aspirasi tahap pertama sudah cair Rp50 juta. Dana tersebut sudah digunakan untuk membangun talut sawah.
Dana aspirasi tahap kedua cair senilai Rp20 juta pada bulan Oktober lalu. Rencananya dana itu akan digunakan utuk membangun talut jalan di RW I dan VI. Akan tetapi, pekerjaan pembangunan talut jalan itu hingga kini belum dimulai lantaran dana tersebut diduga diselewengkan oleh oknum perangkat desa. “Warga di RW I dan VI sudah bermaksud menagih dana itu untuk membangun talut jalan. Warga diberi penjelasan dana itu belum cair, padahal dana sudah diselewengkan oleh perangkat desa,” ujar Gunawan kepada Espos, Kamis (15/11/2012).
Pada Rabu (14/11), warga mendatangi Kantor Kecamatan Ceper untuk melaporkan perkara tersebut. Petugas di Kantor Kecamatan Ceper membenarkan bahwa dana aspirasi tahap kedua senilai Rp20 juta itu sudah cair. Diduga dana aspirasi tahap dua tersebut sudah dibelanjakan untuk keperluan pribadi DS.
“Rencananya pada Senin (19/11/2012) nanti warga akan mendatangi Balaidesa Jambukidul. Warga akan menagih dana aspirasi itu untuk membangun talut jalan di RW I dan VI,” kata Gunawan.
Anggota DPRD Klaten dari Fraksi PDI Perjuangan, Tugiman, mengaku belum mendapatkan laporan dugaan penyelewengan dan aspirasi tersebut. Dia menyayangkan jika dana aspirasi itu benar-benar diselewengkan oleh perangkat desa. Menurutnya perangkat desa tersebut masih memiliki waktu hingga akhir tahun untuk menyerahkan dan aaspirasi itu kepada warga.
“Saya kira belum terlambat. Masih ada waktu satu setengah bulan untuk merealisasikan pembangunan fisik tersebut,” kata Tugiman saat dihubungi melalui telepon genggamnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi dari DS. Saat Espos menghubungi nomor teleponnya, yang bersangkutan tidak mengangkat. Saat Espos mengirimkan pesan pendek, yang bersangkutan juga tidak membalas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya