SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA–Otoritas Jasa Keuangan menerima sebanyak 5.558 laporan dari masyarakat melalui financial customer care (FCC) sampai kuartal ketiga 2013.

Sri Rahayu Widodo, Deputi Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, menyebutkan sebanyak 82% merupakan permintaan informasi, 12,2% pengaduan dari masyarakat, dan sisanya 5,8% adalah penyampaian informasi oleh masyarakat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Laporan ini terangkum dalam 9 bulan pertama. Dibanding periode sebelumnya, rata-rata per minggu bertambah 3%-5%,” ujarnya usai konferensi pers Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia, Senin(18/11/2013).

Ekspedisi Mudik 2024

Berdasarkan sektoral, sebagian besar bentuk pengaduan masih ditujukan untuk lembaga asuransi. Pasalnya, jika diamati jumlah perusahaan asuransi relatif lebih banyak dan ada pula beberapa perusahaan yang sudah ditutup ketika OJK masih menjadi Badan Pengawasan Pasar Modan dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).

Kusumaningtuti S. Soetiono, Kepala Eksekutif Pengawas Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, menambahkan jumlah pengaduan dari masyarakat tepatnya sebanyak 700 laporan. Sebagian besar atau tepatnya 62% pengaduan ditujukan kepada sektor industri keuangan non-bank (IKNB), antara lain 306 pengaduan terhadap lembaga asuransi, sisanya multifinance dan IKNB lain.

Beberapa bentuk pengaduan untuk IKNB antara lain klaim tidak dibayar, perusahaan ditutup, dan ingin perusahaan lebih transparan.

“Ada sebanyak 145 perusahaan yang tidak jelas izin usahanya yang diadukan ke costumer care,” sebutnya.

Dari komposisi pengaduan, sebanyak 20% pengaduan ditujukan untuk sektor perbankan, sedangkan pengaduan untuk sektor pasar modal tercatat paling sedikit.

“Selama ini dari akumulasi yang diperoleh, komposisinya tidak berubah banyak, pengaduan asuransi masih yang terbesar dan pasar modal yang terkecil,” paparnya.

Menurut dia, meningkatnya jumlah laporan yang diterima dalam layanan FCC mengindikasi perkembangan pengetahuan dan literasi keuangan investor belum terlalu baik. Untuk itu OJK bersama pemerintah meluncurkan cetak biru strategi literasi keuangan Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya