SOLOPOS.COM - Kegiatan edukasi dan sosialisasi keuangan dan investasi bersama OJK di SMKN Jenawi, Karanganyar, Selasa (25/5/2021). (Istimewa-dok. SMKN Jenawi)

Solopos.com, KARANGANYAR — Otoritas Jasa Keuangan atau OJK Solo berbagai tips mengenali praktik investasi palsu kepada guru dan siswa SMKN Jenawi Karanganyar. Hal itu  sebagai bagian dari upaya meningkatkan kapasitas guru dan siswa tentang keuangan dan investasi.

Tipe mengenali investasi bodong itu disampaikan dalam kegiatan edukasi dan sosialisasi keuangan dan investasi, Selasa (25/5/2021). Dalam kegiatan tersebut, SMKN Jenawi menggandeng OJK Solo dan BEI Jateng II. Sasaran kegiatan adalah 23 guru dan 203 siswa kelas X dan kelas XI jurusan Akuntansi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala SMKN Jenawi, Sri Eka Lelana, menyampaikan kegiatan dihadiri Kepala OJK Solo, Eko Yunianto,  Kepala BEI Jateng 2, M. Wira Adibrata, dan Kasubbag Edukasi OJK Solo, Susana Diah K.

Baca juga: Anggaran Cupet, 266 Objek Diduga Cagar Budaya di Karanganyar Belum Bisa Dikaji

Ekspedisi Mudik 2024

"Kami berharap kegiatan ini bisa mengedukasi warga SMKN Jenawi dalam pengelolaan keuangan yang benar dan aman. Ini sekaligus memberikan pendidikan tentang investasi bagi guru dan siswa," tutur Eka melalui siaran pers yang diterima Solopos.com, Senin (31/5/2021).

Eka berharap melalui kegiatan tersebut warga sekolah semakin memahami pola dan jenis pembiayaan dan investasi yang aman sesuai dinamika pembiayaan.

Dia menyampaikan SMKN Jenawi memiliki program tabungan siswa bekerja sama dengan PT BPR BKK Tasikmadu Karanganyar. Program tersebut terintegrasi dengan program pendidikan Ketarunaan di sekolah.

Baca juga: Kisah Ana, Perempuan Pertama Karanganyar pada Tim Pemulasaraan Jenazah Covid-19

Kasubbag Edukasi OJK Solo, Susana Diah K., membagikan tips menghindari investasi ilegal. Ada empat tips, yakni belajar dari pengalaman dan masa lalu, memahami secara utuh sebelum investasi, mengingat selalu imbalan berbanding lurus dengan risiko, dan logis dan legal.

Susana juga menyampaikan ciri-ciri investasi skema ponzi. Skema ponzi adalah modus investasi palsu yang membayarkan keuntungan kepada investor dari uang mereka sendiri atau uang yang dibayarkan oleh investor berikutnya. Keuntungan bukan diperoleh dari individu atau organisasi yang menjalankan operasi ini.

“Ciri investasi palsu itu menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat dan tanpa risiko, proses bisnis investasi yang tidak jelas, produk investasi biasanya milik luar negeri, staf penjualan mendapatkan komisi dalam merekrut orang, pada saat investor ingin menarik dana atau investasi malah diiming-imingi investasi dengan bunga yang lebih tinggi. Selain itu, mengundang calon investor dengan menggunakan tokoh masyarakat dan tokoh agama sebagai figur dan pengembalian investasi macet ditengah-tengah,” jelas dia.

Baca juga: Karanganyar Bangun Mall Pelayanan Publik Senilai Rp3,8 Miliar

Kepala OJK Solo, Eko Yunianto, mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurut dia, OJK mengemban wewenang, salah satunya memberikan perlindungan konsumen dan masyarakat. Termasuk di dalamnya edukasi, sosialisasi, pencegahan, dan pembelaan hukum.

Pembiayaan dan Investasi yang Aman

Eko menyampaikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat dilakukan melalui daring selama pandemi.

“Harapan kami masyarakat semakin paham berbagai pembiayaan dan investasi yang aman,” ujarnya.

Baca juga: Donasi dari ASN dan Warga Karanganyar untuk Palestina Terkumpul Rp744,9 Juta

Pada kesempatan itu, perwakilan siswa SMKN Jenawi, Doni Setyawan, membacakan Deklarasi Gerakan Sehari Menabung Uang Saku (Gerakku).

Isi deklarasinya adalah siap menjadi insan yang cerdas intelektual, cerdas emosional, cerdas spiritual, dan cerdas mengelola keuangan, siap melaksanakan budaya menabung dan berinvestasi sejak dini, siap mengenal dan belajar berinvestasi di pasar modal sejak dini, dan siap mendukung dan menjalankan gerakan sehari menabung uang saku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya