Solopos.com, MAKASSAR--OJK siap meluncurkan cetak biru (blue print) literasi keuangan pada 19 Oktober 2013, kata Direktur Pengembangan Kebijakan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Anto Prabowo.
“Literasi keuangan itu akan memberikan pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan dalam mengelola keuangan,” kata Anto disela-sela workshop OJK untuk wartawan di Makassar, Minggu.
Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan
Menurut dia, literasi keuangan merupakan strategi yang mengintegrasikan masyarakat dengan jasa atau produk keuangan, serta memberikan edukasi akan produk keuangan yang melindungi.
Dengan demikian, menurut dia, masyarakat dapat mengetahui cara berinvestasi yang aman, membedakan produk legal dan ilegal, serta bagaimana masyarakat lembaga jasa keuangan yang menerbitkan produk itu resmi atau tidak.
“Melalui ini, akan terjadi disiplin pasar dan sistem pasar pun akan sehat. Konsumen tidak lagi dianggap sebagai objek, tetapi sebagai mitra,” katanya.
Dia mengatakan, ke masa depan literasi keuangan juga diperkenalkan pada siswa tingkat sekolah dasar (SD) hingga seolah menengah atas (SMA) dan sekolah sederajat. Khusus kalangan mahasiswa,akan diberikan kuliah kerja nyata (KKN) tematik literasi keuangan.
Tujuan dari KKN tematik tersebut, menurut dia, untuk mengedukasi mahasiswa, sekaligus mengharapkan mahasiswa menulakan pengetahuan keuangannya pada masyarakat desa, sehingga tidak mudah lagi diiming-iming dengan lembaga keuangan yang menawarkan bunga tinggi atau yang lainnya.
“Banyaknya kasus investasi bodong di lapangan, karena ketidaktahuan masyarakat tentang jasa keuangan mana yang resmi dan tidak, termasuk hal-hal lainnya,” katanya menambahkan.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
