Solopos.com, SOLO — Gerakan Pemuda atau GP Ansor bersama BNI 46 memberikan pelatihan pendampingan UMKM GP Ansor se-Indonesia, Kamis-Jumat (14-15/10/2021), di Hotel Solia Jl Yosodipuro Solo.
Dalam kegiatan itu, GP Ansor dengan menggandeng sejumlah pihak. Wasekjen Bidang Ekonomi PP GP Ansor, Addin Jauharudin, saat wawancara dengan wartawan di sela acara mengatakan kegiatan tersebut digelar di 34 provinsi.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Peserta pelatihan adalah Pimpinan Cabang Ansor di wilayah masing-masing. “Target dari kegiatan ini UMKM yang dikelola anggota Ansor bisa naik kelas. Dari mulai skala mikro kecil ke menengah,” ujarnya.
Baca Juga: Menuju 2024, Tokoh DPP PKB Ini Ungkap Muhaimin Iskandar Terus Bergerak
GP Ansor merasa perlu mengembangkan potensi ekonomi karena bersentuhan dengan akar rumput khususnya UMKM. Keberadaan jejaring GP Ansor yang menjangkau hingga tingkat desa dinilai sangat strategis di tengah masyarakat.
“Kalau Ansor-nya baik, bisa menjadi penggerak ekonomi, masyarakatnya pun akan baik dan NU semakin kuat,” katanya. Addin mengatakan beberapa pihak yang digandeng dalam kegiatan itu ada BNI 46 Jateng, PTPN IX Jateng.
Juga dari Divisi Regional Perhutani, PT Pos Indonesia di Jateng, serta Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kota Surakarta. Keterlibatan mereka dalam kegiatan pelatihan diharapkan bisa memberikan bekal pemahaman dalam membangun ekosistem usaha yang baik.
Baca Juga: Sebut Banteng Celengan, Rudy Sindir Kader PDIP Yang Hanya Mikir Duit
Jejaring Ekonomi Ansor
Ekosistem itu mulai dari sisi pembiayaan usaha, pengembangan produk dan edukasi keuangan. “Saya berpikir ini ekosistem yang lengkap, yang bisa dikembangkan meniadi jejaring ekonomi Ansor. Kami berharap ke depan akan terbentuk jejaring ritel Ansor se-Indonesia yang bisa saling terkoneksi ,” terangnya.
Addid menerangkan GP Ansor juga tengah melakukan pendataan jumlah UMKM yang dikelola anggota di Tanah Air. Dari data itu akan dilakukan pemetaan mana yang merupakan usaha individu dan yang berbadan usaha.
Pemetaan juga akan dilakukan berdasarkan klaster usaha. “Mana yang bergerak di jasa, mana yang warung kelontong, agribisnis. Bila sudah terkumpul, akan lebih gampang dalam mengintegrasikan sektor persektor,” sambungnya.
Baca Juga: Terang-Terangan, Rudy Sebut Kalau Rakyat Mau Ganjaran Ya Ganjar Pranowo
Addid menambahkan GP Ansor sudah tidak mau lagi hanya menjadi pasar bagi para pelaku usaha. Ke depan GP Ansor ingin ambil bagian dalam sektor bisnis. Sehingga GP Ansor tak hanya kuat dalam kaderisasi dan isu kebangsaan.
“Ke depan saya berharap bila sudah tumbuh UMKM nya dan masif, kemudian terkoneksi, ini menjadi data terintegrasi nasional. Sehingga ke depan Ansor kuat dalam kaderisasi,respons isu kebangsaan, serta kuat dalam ekonomi,” urainya.