SOLOPOS.COM - Para pedagang dari tiga paguyuban menyampaikan aspirasinya saat audiensi di Aula Serba Guna DPRD Sragen, Kamis (8/10/2020). (Istimewa/Aris Surawan)

Solopos.com, SRAGEN — Belasan pedagang dari tiga paguyuban di seputaran Alun-alun Sasana Langen Putra dan Pasar Kota Sragen mendatangi Gedung DPRD Sragen, Kamis (8/10/2020). Mereka datang untuk mengadukan nasibnya yang akan direlokasi ke lantai II Pasar Kota Sragen pascarevitalisasi.

Mereka mewakili seratusan pedagang meminta untuk tak direlokasi ke Pasar Kota Sragen. Para pedagang itu mewakili tiga paguyuban, yakni Paguyuban Pedagang Sasana Langen Putro Sragen yang beranggotakan 54 orang, Paguyuban Kliteh Sumilir dengan anggota 56 orang, dan Paguyuban Sol Sepatu Sragen yang beranggotakan 50-an orang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kedatangan mereka diterima Ketua DPRD Sragen Suparno, Wakil Ketua DPRD Aris Surawa, Ketua Komisi II DPRD Sragen Haryanto dan anggota Komisi II lainnya.

Dalam forum tersebut, mereka menyampaikan aduan secara tertulis kepada DPRD Sragen supaya bisa ditindaklanjuti. Dalam kesempatan itu, Ketua Penasihat Paguyuban Pedagang Langen Putro Sragen, Ganjar Adi Purbantoro, 42, mewakili tiga paguyuban menyampaikan keresahan pedagang kepada para wakil rakyat terkait dengan rencana relokasi pedagang dari tiga paguyuban tersebut ke lantai II Pasar Kota Sragen pascarevitalisasi yang akan dimulai di 2021.

Cabup Klaten Sri Mulyani Apresiasi Wahana Wisata Viral Water Gong

Ganjar menyatakan tiga paguyuban mendukung rencana revitalisasi Pasar Kota Sragen itu tetapi pedagang tidak ingin direlokasi ke lantai II pasar itu karena rencana awal lantai II itu untuk sentra batik.

"Kondisi lantai II di mana pun itu sepi dan banyak pedagang yang stagnan. Sejak awal tidak ada bahasan tentang relokasi tiga paguyuban tetapi hanya revitalisasi Pasar Kota. Tiba-tiba di 2020, muncul rencana relokasi pedagang tiga paguyuban itu ke lantai II. Teman-teman pedagang menjadi resah. Saat wabah Covid-19 dan situasi Pilkada, tidak elok kalau aksi ke jalan. Kami berkirim surat resmi karena kami murni untuk kepentingan perut kami bukan kepentingan politik," ujar Ganjar saat dihubungi Solopos.com, Kamis siang.

Pilih Revitalisasi Dibanding Relokasi

Ganjar menyampaikan pedagang menolak relokasi itu dan pedagang meminta tetap bisa berjualan di posisi kios sekarang. Bila kios-kios yang ditempati pedagang tiga paguyuban ikut direvitalisasi, ujar dia, pedagang mendukung sehingga revitalisasi itu menjadi satu kesatuan grand design.

"Dari DPRD menampung aspirasi kami dan berjanji akan menjembatani aspirasi kami dengan pihak terkait dalam rapat gabungan," ujarnya.

Bikin Resah! Manusia Silver di Bangjo Jetis Klaten Diciduk Satpol PP

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Sragen Aris Surawan menyampaikan para pedagang dari tiga paguyuban ini seperti peribahasa "sudah jatuh tertimpa tangga".

Dia mengatakan pandemi Covid-19 membuat pendapatan mereka berkurang dan kemungkinan bisa gulung tikar usahanya bila harus direlokasi ke lantai II Pasar Kota Sragen pascarevitalisasi. Dia mengatakan revitalisasi Pasar Kota Sragen itu rencananya dibuat lantai III.

"Saya kira memperbaiki dan mempercantik kios para pedagang itu jauh lebih baik dan bijaksana daripada merelokasi mereka yang dikhawatirkan relokasi itu berdampak pada matinya usaha mereka. Rakyat tidak boleh dikorbankan dengan alasan revitalisasi pasar. Kami merencanakan pertemuan dengan mengundang dinas terkait pada pekan depan untuk mencari win-win solution," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya