SOLOPOS.COM - Ilustrasi Corona (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SRAGEN -- Jumlah Orang Dalam Pemantauan atau ODP waspada corona di Sragen hingga Selasa (17/3/2020) mencapai 139 orang.

Terkait itu, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati membentuk gugus tugas pencegahan dan penanganan virus corona yang bekerja efektif sejak Senin (16/3/2020).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Gugus tugas tersebut akan menyemprot fasilitas publik dan sosial menggunakan disinfektan secara serentak pada pekan depan.

Upaya itu untuk mencegah penyebaran virus corona mengingat jumlah orang dalam pemantauan atau ODP waspada corona Sragen meningkat dari 65 orang menjadi 139 orang per Selasa.

Karanganyar Waspada Corona, 18 Warga Dalam Pemantauan

Bupati Sragen telah menggelar rapat koordinasi atau briefing terkait masalah ini dengan para pejabat eselon IV, III, dan II, di aula Sukowati Sekretariat Daerah (Setda) Sragen, Selasa.

Selain kebijakan itu, Bupati memutuskan masa libur sekolah diperpanjang dari yang semula sepekan menjadi dua pekan untuk jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD) sampai SMA/SMK/MA.

Yuni, sapaan akrabnya, menyampaikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen akan mengeluarkan surat edaran (SE) lagi untuk perpanjangan masa belajar di rumah itu.

Motor Warga Wonogiri Hilang Dicuri Berikut STNK-Nya

“Selama 14 hari ke depan, kami berharap memiliki waktu cukup untuk bersih-bersih. Ya, jumlah ODP waspada corona Sragen sudah 139 orang dan tidak ada yang menjadi pasien dalam pengawasan atau PDP. Semoga tidak ada PDP. Kami akan menyediakan fasilitas pemeriksaan kesehatan gratis di beberapa lokasi,” ujarnya.

Penyemprotan Disinfektan Massal

Untuk menjaga lingkungan bersih, Yuni bersama tim gugus tugas untuk menyemprot 1.804 sekolah dari jenjang PAUD-SMA/SMK/MA pada pekan depan. Dia mengatakan penyemprotan itu dilakukan di sekolah, tempat ibadah, perkantoran baik di kabupaten sampai kelurahan atau desa dan seterusnya.

Penyemprotan disinfektan ini, ujar dia, efektif dan terbukti saat penanganan virus avian influenza (AI) beberapa waktu lalu.

40 Tempat Wisata Jateng Ditutup Gara-Gara Covid-19

“Untuk stok disinfektan tidak ada masalah. Hand sanitizer akan dibuat sendiri oleh farmasi DKK secara massal sehingga lebih hemat daripada beli di luar tetapi sulit mencarinya. Selain itu nantinya setiap sekolah diberi termometer digital untuk pemeriksaan suhu badan siswa secara harian,” ujarnya.

Bupati juga menekankan adanya sosialisasi kepada masyarakat libur 14 hari itu bukan untuk piknik tetapi harus di rumah untuk memutus mata rantai corona. Siswa harus dipastikan belajar di rumah.

Sosialisasi berikutnya, kata dia, sosialisasi tentang bahaya corona dan sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat. Sosialisasi itu disampaikan kepada camat, lurah/kades, sampai RT dengan sarana video.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya