SOLOPOS.COM - RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo. (Solopos/Indah Septiyaning W.)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Jumlah orang dalam pemantauan atau ODP terkait virus corona di Sukoharjo bertambah satu lagi pada Senin (16/3/2020).

Pasien tersebut mengeluhkan sakit batuk, demam disertai sesak napas mirip gejala virus corona. Kini ODP corona itu dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ir Soekarno Sukoharjo.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Juru bicara gugus tugas virus corona sekaligus Direktur RSUD Ir Soekarno Sukoharjo, Gani Suharto, mengatakan ODP baru diterima pada Senin pagi.

Virus Corona Mengancam, Tempat Wisata Di Wonogiri Tetap Ramai

Ekspedisi Mudik 2024

"Ada satu tambahan pasien dengan status ODP yang kami terima tadi pagi. Sekarang masih dirawat intensif di ruang isolasi," kata Gani ketika dijumpai wartawan di kantor Setda Sukoharjo, Senin.

Gani mengatakan telah menerima 10 pasien dengan status dua pasien dalam pengawasan (PDP) dan delapan orang dalam pemantauan atau ODP Corona di Sukoharjo. Lima orang dinyatakan sembuh, dua orang PDP terkonfirmasi positif corona sudah ditangani RSUD dr Moewardi sebagai rumah sakit rujukan provinsi.

Sedang tiga orang hingga kini masih dirawat di RSUD hingga saat ini termasuk tambahan satu ODP baru.

Laga Ditunda, Pemain Persis Solo Kecewa Tapi Legawa

“Dari laporan lima pasien merupakan warga Sukoharjo dan lima lainnya orang luar daerah. Orang luar daerah ini termasuk dua orang yang dinyatakan positif tapi memiliki riwayat pernah dirawat di Sukoharjo,” kata Gani.

Kondisi Pasien Membaik

Menurut dia, kondisi pasien yang saat ini masih dirawat terus membaik. Sesuai prosedur, pasien dirawat pada instalasi yang telah disiapkan untuk penanganan Covid-19.

Instalasi tersebut yakni satu ruang isolasi dengan tiga bed atau tempat tidur ditambah satu bangsal atau ruang dengan kapasitas 16 bed. Dalam masa tanggap virus corona, rumah sakit memberlakukan aturan baru bagi pengunjung.

3 Negara Tetangga Indonesia Bebas Corona, Ini Daftarnya

Jam jenguk pasien ditiadakan dan jumlah pengantar atau yang menunggu pasien umum dalam perawatan dibatasi hanya dua orang saja.

Gani juga menambahkan dalam waktu dekat rumah sakit akan memberlakukan wajib thermal scanner atau pindai suhu badan bagi pengunjung.

Selain penyediaan fasilitas cuci tangan di setiap sudut rumah sakit. Upaya pencegahan penyebaran virus corona wajib dilakukan utamanya pada fasilitas pelayanan kesehatan yang langsung bersinggungan dengan penyakit.

Gara-Gara Suhu Badan, Peserta Musrenbang Sragen Diminta Pulang

Kepala Dinas Kesehatan (DKK) Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, mengatakan hingga kini masih melakukan pengawasan terhadap 55 tenaga medis di dua rumah sakit.

Tenaga medis tersebut sempat menangani PDP positif Covid-19. Satu di antara pasien yang dirawat tenaga medis itu meninggal dunia di RSUD dr Moewardi beberapa waktu lalu.

Penambahan Fasilitas RSUD Sukoharjo

"Sebanyak 55 tenaga medis ini seluruhnya menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing hingga 14 hari. Kondisi para tenaga medis ini terus dipantau dan membaik,” katanya.

Kewalahan, Dinkes Solo Fokus Sterilkan Fasilitas Kesehatan

Yunia mengatakan tanggap penanganan Covid-19 merupakan instruksi dari pemerintah pusat ke seluruh daerah di Indonesia. RSUD Ir Soekarno menjadi rumah sakit rujukan daerah dan RSUD dr Moewardi Solo menjadi rumah sakit rujukan tingkat provinsi.

Kondisi wilayah Sukoharjo dalam menghadapi Covid-19, menurut dia, masih kondusif. Tidak terjadi kepanikan maupun keresahan warga Sukoharjo yang berlebihan.

Di RSUD Ir Soekarno menyiapkan bangsal khusus sebagai upaya kesiapsiagaan pandemi Covid-19. Selain bangsal khusus, rumah sakit milik pemerintah daerah ini juga membangun ruangan baru di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Tambah! 20-an Warga Tracing Suspect Corona Solo Jalani Karantina Mandiri



Berbagai upaya kesiapsiagaan merebaknya virus corona telah dilakukan Pemkab Sukoharjo bersama jajaran lintas sektoral. Salah satunya menambah fasilitas di RSUD Sukoharjo.

“Saat ini kita memiliki 260 tempat tidur total kapasitas di RSUD. Dengan jumlah ruang isolasi lima bed, ditambah bangsal cadangan dengan kapasitas 16 bed,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya