SOLOPOS.COM - Petugas pemadam kebakaran tengah memadamkan api dan mengevaluasi korban dalam simulasi penanganan kebakaran di Taman Pintar, Rabu (19/4/2017). (Ujang Hasanudin/JIBI/Harian Jogja)

Dinas Kebakaran Kota Jogja meminta semua pengelola obyek wisata

Harianjogja.com, JOGJA-Dinas Kebakaran Kota Jogja meminta semua pengelola obyek wisata, penyedia jasa penginapan untuk melengkapi standar penanggulangan kebakaran sebagai syarat operasional bangunan dan obyek wisata.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kebakaran Kota Jogja, Agus Winarto mengatakan belum semua obyek wisata dan penyedia jasa hotel menyediakan sistem penanggulangan kebakaran.

“Proteksi kebakaran penting dimiliki sebagai penanganan awal jika terjadi kebakaran,” kata Agus, disela-sela Simulasi Kebakaran di Obyek Wisata Taman Pintar, Rabu (19/4/2017).

Ia mengatakan ancaman kebakaran tidak hanya terjadi di rumah dan perkantoran, namun juga di obyek wisata. Maka, proteksi kebakaran penting dimiliki, mulai dari peralatan yang harus tersedia semacam alat pemadam kebakaran ringan (apar), hydrant, jalur evakuasi, sampai proses evakuasi wisatawan jika terjadi kebakaran.

Agus mengaku sebenarnya intansinya punya kewenangan memberikan sertifikat layak fungsi bangunan. Karena itu pihaknya selalu mengingatkan agar pemilik bangunan bisa menyediakan proteksi kebakaran.

“Kami terus cek ke hotel-hotel untuk memastikan ada alat proteksi kebakaran yang berfungsi dengan baik,” kata dia.

Sementara itu dalam simulasi kemarin, terdapat 250 personil yang terlibat mulai dari Dinas Kebakaran, Satpol PP, Dinas Kesehatan, kepolisian dan TNI. Agus mengatakan simulasi tersebut sebagai kesiapsiagaan jika terjadi bencana kebakaran di obyek wisata.

Simulasi diawali dengan suara dentuman dari petasan di atas gedung Oval Taman Pintar. Setelah ledakan disusul dengan kobaran api dan kepulan asap. Sejumlah petugas Taman Pintar berkali-kali memperingatkan kepada pengunjung untuk menuju titik kumpul melalui jalur efakuasi.

Tidak lama, tiga unit kendaraan pemadam dikerahkan termasuk kendaraan pemadam kebakaran bertangga setinggi 32 meter yang dapat menjangkau tinggi bangunan. Tangga tersebut juga dilengkapi dengan selang air dan kamera pemantau atau Closed Circuit Television (CCTV). “Gunanya untuk memantau kondisi dari atas gedung,” ujar Agus.

Simulasi kebakaran yang berlangsung sekitar satu jam ini berjalan lancar. Sementara itu, wisatawan yang kebetulan sedang berkunjung ke Taman Pintar tidak kaget karena sudah ada pemberitahuan sebelumnya.

Agus menambahkan simulasi penanganan kebakaran di Taman Pintar ini sebagai standar operasional prosedur jika terjadi kebakaran di lokasi wisata lainnya di Kota Jogja.

Kepala UPT Taman Pintar, Afia Rosdiana mengatakan pihaknya sudah menyediakan 50 Apar di tiap sudut gedung, termasuk hydrant dan jalur evakuasi sebagai bentuk proteksi kebakaran mengingat sebagian besar semua alat operasional wisata Taman Pintar dari instalasi listrik. Hanya pihaknya memang belum memiliki titik kumpul yang luas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya