SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Aksi obral ayam oleh para peternak ayam masih berlanjut, Senin (24/6/2019). Diprediksi aksi tersebut akan dijalankan hingga akhir bulan ini.

Pada Senin siang, aksi obral ayam tersebut juga terjadi di pinggir Jl. Adi Sucipto, tepatnya di depan De Tjolomadoe, Colomadu, Karanganyar. Sebuah mobil bak terbuka yang mengangkut beberapa keranjang ayam hidup berhenti di seberang bangunan De Tjolomadoe.

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

Ayam-ayam dari peternakan itu langsung dijual kepada konsumen dengan harga murah, yaitu Rp25.000/ekor dengan bobot per ekor sekitar 2 kg. Aksi di Colomadu, Karanganyar itu baru kali pertama ini digelar.

“Ini ayam dari peternakan kami sendiri. Ya, karena sudah lelah saja. Kami jual saja kepada masyarakat yang membutuhkan, dengan harga murah,” kata Parjuni, yang juga sebagai Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar Indonesia) wilayah Jawa Tengah (Jateng).

Menurutnya aksi tersebut sebagai bentuk protes kepada pemerintah. “Peternak terus merugi, tidak mendapatkan perlindungan dari pemerintah,” lanjut dia.

Dia mengatakan aksi tersebut sebelumnya juga telah dilakukan di daerah lain seperti Salatiga, Boyolali, Klaten, beberapa daerah di Jawa Timur dan sebagainya. “Hingga saat ini masih ada aksi itu. Kemungkinan terus berjalan hingga akhir bulan. Atau hingga kondisi normal,” kata dia, saat ditemui wartawan di Colomadu, Senin.

Menurut Parjuni, hingga Senin siang, harga ayam hidup di tingkat peternak belum ada perubahan, yaitu Rp8.000-Rp10.000/ekor. Harga tersebut jauh di bawah harga pokok produksi (HPP) yang saat ini sebesar Rp18.500/kg. Dia mengatakan harga layak ayam hidup semestinya Rp20.000/kg, agar peternak bisa mendapatkan untung. Jadi jika bobot ayam hidup 2 kg, mestinya dihargai Rp40.000/ekor.

Peternak lain, Suroto, yang ditemui di tempat yang sama juga mengakui kondisi yang menimpa para peternak mandiri saat ini. “Ini dari kasus flu burung bahkan dari kondisi krisis ekonomi, kondisi saat ini lebih parah dan panjang jangka waktunya,” kata dia, Senin.

Sementara itu harga ayam di pasaran masih bertahan di harga Rp30.000/kg. Salah satu pedagang ayam di Pasar Legi, Sakiyem, mengatakan harga daging ayam potong masih stabil sejak pasca Lebaran lalu.

“Masih Rp30.000/kg. Tapi saat ini pembeli cenderung sepi. Pagi ini tadi baru ada yang beli 2 kg. Hari ini juga hanya bawa 10 potong. Kemarin-kemarin juga sepi. Biasanya saat normal, bisa habis 20 ekor ayam,” kata dia saat ditemui Solopos.com, Senin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya