SOLOPOS.COM - Suasana di Objek Wisata Mata Air Cokro (OMAC), di Kecamatan Tulung, Klaten, Rabu (21/6/2017). (Cahyadi Kurniawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KLATEN – Pemkab Klaten berpotensi kehilangan pendapatan hingga puluhan juta rupiah menyusul penutupan empat objek wisata yang dikelola Pemkab.

Empat objek wisata Klaten yang dikelola Pemkab itu ditutup guna mengantisipasi penyebaran virus corona atau covid-19. Potensi pendapatan yang hilang akibat penutupan ini diperkirakan mencapai Rp40 juta dalam sepekan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Keempat objek wisata itu yakni Candi Plaosan dan Candi Sojiwan di Prambanan, Bukit Sidoguro di Krakitan, Bayat, serta Objek Mata Air Cokro (OMAC) di Tulung.

Prabowo Minta Pesawat TNI Angkut Alat Kesehatan dari China

Kasi Pengelolaan dan Pengembangan Daya Tarik Sarana Wisata Disparbudpora Klaten, Ahmad Susanto, mengatakan potensi pendapatan yang hilang itu mengacu pendapatan pada pekan sebelum ditutup.

“Tertinggi di OMAC mencapai Rp17 juta. Potensi Rp40 juta itu belum termasuk dari pendapatan yang diterima langsung oleh masyarakat dari parkir, kuliner, aksesori, persewaan, biro, dan lain-lain,” kata Ahmad saat dihubungi Solopos.com, Senin (16/3/2020).

Ahmad menegaskan hilangnya potensi pendapatan mencapai puluhan juta rupiah akibat penutupan objek wisata tersebut tak menjadi soal bagi Disparbudpora Klaten.

Antisipasi Corona, Gofood Luncurkan Layanan Pengantaran Tanpa Kontak Langsung

“Ada hal yang lebih penting yakni keselamatan masyarakat dengan meminimalkan potensi-potensi tempat yang bisa menjadi penyebaran virus corona,” kata Ahmad.

Penutupan Objek Wisata Berlaku Menyeluruh

Sembari menunggu objek wisata buka kembali, Ahmad menuturkan pembersihan dilakukan di sekitar objek wisata Klaten. Selain pembersihan juga ada persiapan melengkapi tempat cuci tangan dan sabun atau hand sanitizer bagi pengunjung keempat objek wisata tersebut.

3 Orang Positif Virus Corona di Kaltim: 2 dari Seminar Bogor, Bertemu Pasien Solo

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Klaten, Ronny Roekmito, menegaskan penutupan objek wisata menjadi bagian dari upaya Pemkab menyikapi persebaran corona yang sudah memakan korban jiwa warga Soloraya dan Indonesia.

Kebijakan Pemkab lainnya yakni meliburkan sekolah selama 14 hari.

Sebelumnya diberitakan seluruh objek wisata di Klaten ditutup hingga akhir Maret untuk mencegah penularan virus corona atau covid-19.

Lonjakan Jumlah Kasus Positif Virus Corona 19 Maret, Jateng Nomor 3

Penutupan objek wisata di Klaten itu diinstruksikan tak hanya untuk objek wisata yang dikelola Pemkab. Objek wisata yang dikelola desa melalui Badan Usaha Milik (BUM) desa juga diwajibkan tutup hingga 29 Maret mendatang.

Salah satu objek wisata dikelola BUM desa yang ikut ditutup yakni Umbul Susuhan di Desa Manjungan, Ngawen, Klaten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya