SOLOPOS.COM - Ilustrasi tanah longsor di jalur jalan Trenggalek-Ponorogo (JIBI/Solopos/Antara)

Selain rawan longsor susulan, pembersihan material longsor sulit dilakukan karena kondisi tanah yang cenderung sangat labil.

Harianjogja.com, KULONPROGO-Penutupan jalan utama menuju kawasan wisata perkebunan teh di wilayah Nglinggo, Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, Kulonprogo masih berlangsung hingga Senin (19/9/2016). Selain rawan longsor susulan, pembersihan material longsor sulit dilakukan karena kondisi tanah yang cenderung sangat labil.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tebing setinggi 16 meter dan lebar sekitar 20 meter longsor hingga menutup jalan di wilayah Nglinggo pada Sabtu (17/9) lalu. Sejak hari itu, warga Dusun Nglinggo Barat, Nglinggo Timur, dan Tritis tidak bebas melintasi lokasi longsor. “Kami harus mengatur lalu lintas dan mengadakan jaga malam sehingga warga tidak terganggu aktivitasnya,” kata Kepala Desa Pagerharjo, Widayat, saat dikonfirmasi pada Senin siang.

Ekspedisi Mudik 2024

Widayat mengungkapkan, lalu lintas menuju perkebunan teh sepakat dialihkan sementara melewati Puncak Suroloyo di Desa Gerbosari, Samigaluh. Wisatawan diminta maklum karena harus memutar hingga sejauh lima kilometer. Warga bersama relawan dan petugas Polsek Samigaluh disiagakan untuk menjaga agar tidak ada wisatawan yang nekat melanggar larangan melintas. “Di sini memang sangat berpotensi longsor setiap ada hujan deras,” ujar Widayat.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulonprogo menerjunkan dua alat berat untuk membersihkan material longsor. Sisa tebing yang rawan menimbulkan longsor susulan akan dipotong dan dijadikan lebih landai.

Namun, Kepala BPBD Kulonprogo, Gusdi Hartono menyatakan upaya tersebut tidak berjalan lancar. Alat berat bahkan sempat bergeser saat berusaha mengevakuasi bongkahan batu besar. Pembersihan secara manual oleh warga bersama relawan maupun anggota kepolisian juga dinilai masih terlalu berbahaya. “Harus dengan alat berat. Ini berbahaya karena jenis materialnya batu-batuan dan cukup terjal sehingga kami rasa tidak bisa dengan gotong royong,” ucap Gusdi.

Gusdi kemudian kembali mengingatkan masyarakat agar berhati-hati di sekitar lokasi longsor. Wisatawan juga diharapkan tertib dan memaklumi adanya pengalihan jalan untuk sementara. Dia pun meminta Widayat bisa melakukan pengkondisian lapangan bersama Polsek Samigaluh untuk mengamankan jalan hingga material longsor selesai dibersihkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya