SOLOPOS.COM - Pengunjung berfoto di objek wisata Bukit Cinta Watu Prahu, Desa Gununggajah, Bayat, Klaten, Kamis (20/8/2020). (Solopos-Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Seluruh objek wisata di Klaten dipastikan bisa beroperasi selama libur perayaan Natal dan tahun baru (Nataru). Hanya saja, sejumlah pembatasan tetap diberlakukan dalam upaya mencegah penularan Covid-19.

Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Klaten, Sri Nugroho, mengatakan penerapan pembatasan yang diberlakukan pada objek wisata bakal disesuaikan dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) No. 66/2021 tentang Pencegahan dan Penangulangan Covid-19 Pada Saat Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Inmendagri itu berlaku pada 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Nugroho menjelaskan pembatasan yang diterapkan sesuai Inmendagri seperti penerapan protokol kesehatan yang lebih ketat. Protokol itu dengan pendekatan 5 M meliputi memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan.

Baca juga: Pandemi Belum Berakhir, Wisata Outdoor akan Menjadi Tren di 2022

Ekspedisi Mudik 2024

Disinggung jam beroperasi objek wisata, Nugroho juga menjelaskan hanya diperkenankan beroperasi antara pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB. Begitu pula dengan penerapan pembatasan jumlah pengunjung di objek wisata.

“Kapasitas selama libur Nataru nanti dibatasi sampai 75 persen dari kapasitas total. Tentu nanti kami akan memperketat penerapan protokol kesehatan di lapangan. Baik dari tim Satgas di pemkab maupun pengelola dan kecamatan,” kata Nugroho saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis (16/12/2021).

Aplikasi PeduliLindungi

Terkait penerapan aplikasi PeduliLindungi, Nugroho mengatakan saat ini ada sekitar 22 objek wisata yang sudah memiliki QR code PeduliLindungi. Selain itu, ada empat hotel dan rumah makan yang memiliki QR code.

“Secara umum, objek wisata yang besar-besar sudah memiliki QR code. Untuk objek wisata yang belum, proses skrining tetap nanti dengan menunjukkan kartu vaksinasi secara manual,” kata dia.

Baca juga: 5 Manfaat Makan Kaktus, Bisa Menurunkan Berat Badan Lo!

Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah, Sinoeng N. Rachmadi, mengatakan objek wisata tetap bisa buka selama libur Nataru dengan tetap menerapkan pembatasan.

“Harapan saya ukurannya jangan berkerumun, tetap memakai masker dan berjarak. dan yang tak kalah penting terkait durasi waktu operasional. Ya yang biasanya buka sampai pukul 17.00 WIB atau 18.00 WIB, dibuka sampai pukul 15.00 WIB atau 16.00 WIB. Intinya, supaya tetap buka tetapi kewaspadaan tinggi,” kata dia saat ditemui di Rawa Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Rabu (15/12/2021) sore.

Sinoeng mengatakan pengawasan bakal diperketat. Pengawasan dilakukan oleh tim terpadu dari kabupaten/kota masing-masing. Selain itu, tim dari Disporapar Jateng bakal diterjunkan mendatangi destinasi wisata terutama yang berpotensi mendatangkan kerumunan dan memiliki daya pikat tinggi.

Baca juga: Pengelola Desa Wisata Boyolayar Menggantungkan Harapan di Nataru

Dia menegaskan tetap ada sanksi jika didapati pelanggaran terhadap ketentuan pembatasan yang sudah diberlakukan. “Tentu ketika ada pelanggaran ada sanksi. Peringatan langsung on the spot, kalau tidak bisa, ditutup,” tegas Sinoeng.

Di Jawa Tengah ada sekitar 690 destinasi wisata. Saat ini, sebanyak 580 destinasi wisata yang sudah beroperasi. Saat ini, sekitar 40 persen pengelola destinasi wisata di Jawa Tengah sudah menerima vaksinasi Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya