Solopos.com,WONOGIRI — Pemerintah Kabupaten Wonogiri akan menutup kembali tempat wisata pada libur akhir tahun demi mencegah terjadinya klaster baru Covid-19.
Bupati Wonogiri, Joko Sutopo (Jekek), kepada wartawan di area Sekretariat Daerah Wonogiri, Kamis (10/12/2020), mengatakan saat ini angka penularan kasus Covid-19 di Wonogiri tengah meningkat.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Maka otomatis ada kebijakan baru, salah satunya menutup kembali tempat wisata.
“Kami menilai pada libur akhir tahun nanti akan banyak wisatawan yang berlibur. Maka kami tutup kembali sebagai bentuk antisipasi penularan Covid-19,” kata Jekek.
KPK Geledah 4 Lokasi terkait Suap Bansos Covid-19 Mensos Juliari, Ini yang Disita
Dia menambahkan tidak mau kecolongan dengan beroperasinya tempat wisata saat libur akhir tahun.
“Tempat wisata akan kami tutup lagi, terlebih objek wisata yang dikelola pemerintah daerah yakni Waduk Gajah Mungkur [WGM],” kata
Jekek menegaskan pemkab akan melakukan sosialisasi penutupan tempat wisata lebih awal kepada masyarakat. Sehingga masyarakat yang sudah mempunyai rencana akan berlibur di tempat wisata Wonogiri pada akhir tahun bisa ditunda dahulu.
“Dengan sosialisasi lebih awal, kami berharap masyarakat tidak kecele. Begitu juga pemberitahuan kepada para pengelola tempat wisata swasta. Akan diberitahu lebih awal,” ungkap dia.
PDIP Menangi Pilkada 17 Kabupaten/Kota di Jateng Versi Hitung Cepat, Ini Kata Bambang Pacul
Saat ini, kata Jekek, belum bisa dipastikan kapan penutupan tempat wisata akan dimulai.
“Kami akan kaji dan mempersiapkan teknis penutupannya dahulu. Namun kebijakan ini sudah jelas. Pada pertengahan Desember surat edaran sudah kami terbitkan,” ungkap dia.
Pertumbuhan Ekonomi
Sebelumnya, Pemkab Wonogiri mulai membuka tempat wisata pada Minggu (29/12/2020). Saat itu tempat wisata yang kali pertama dibuka Objek Wisata WGM. Kemudian tempat wisata lainnya, baik yang dikelola pemda maupun swasta, mengikuti dibuka.
Saat tempat wisata dibuka, Jekek masih dalam masa cuti kampanye. Namun, Jekek mengaku tetap dilibatkan dalam kebijakan pembukaan tempat wisata. Jadi, kebijakan itu tidak di luar sepengetahuan dirinya.
Pilkada Wonogiri: Josss Klaim Penghitungan Suara Versinya 95% Akurat
Adanya rencana pembukaan tempat wisata, menurut Jekek, karena saat itu Wonogiri berada di zona kuning dengan risiko rendah hampir mendekati zona hijau. Dengan kondisi itu, pemerintah ingin melakukan pertumbuhan ekonomi.
“Maka pada saat itu ruang publik, seperti alun-alun dan tempat wisata kami buka dengan protokol kesehatan ketat. Karena pemerintah pusat mengintruksikan bahwa agar di masa pandemi ini pemerintah daerah menjaga keseimbangan antara kesehatan dan perekonomian,” kata dia.