SOLOPOS.COM - Pengunjung menikmati pemandangan alam di Candi Ceto, Kecamatan Jenawi, Karanganyar, Rabu (9/12/2020). (Istimewa/Dok. Korlap Bidang Destinasi, Nardi)

Solopos.com, KARANGANYAR — Target pendapatan asli daerah (PAD) sektor pariwisata di Kabupaten Karanganyar diturunkan lagi menjadi sekitar Rp600 juta pada tahun 2021. Hal tersebut sebagai buntut dari penutupan sektor wisata akibat penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Karanganyar, Titis Sri Jawoto, mengatakan selama 2021, target PAD sektor pariwisata di Karanganyar sudah direvisi hingga dua kali.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurutnya, target PAD wisata tahun ini relatif jauh lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp1,2 miliar per tahun.

Baca juga: Istimewanya Monstera dari Lereng Lawu Karanganyar, Bisa Seharga Mobil dan Rumah

“Ini dampak dari PPKM darurat kemarin. Kan semua wisata ditutup. Termasuk saat ini wisata yang dikelola oleh Pemkab Karanganyar masih tutup semua kecuali pendakian Gunung Lawu yang baru saja dibuka setelah penurunan level PPKM. Karena dampak itu, PAD wisata direvisi sebanyak dua kali, dari awalnya Rp900 juta menjadi sekarang Rp600 juta,” beber dia kepada Solopos.com, Kamis (16/9/2021).

Dia menambahkan untuk saat ini wisata yang dikelola pemerintah seperti Candi Ceto, Candi Sukuh, Kolam Renang Intanpari, dan Museum Purba Dayu masih ditutup. Sehingga, Pemkab Karanganyar tidak mendapatkan pemasukan maksimal akibat hal tersebut.

Belum Capai Target

Titis mengatakan saat ini jumlah PAD yang masuk ke Pemkab Karanganyar baru sekitar Rp400 juta per September 2021. Namun, dia meyakini pada akhir tahun nanti, target PAD wisata sebesar Rp600 juta akan bisa dipenuhi.

“Kalau saat ini kami masih belum mencapai target. Tapi kami yakin kalau nanti bisa mencapai target pada akhir tahun,” imbuh dia.

Baca juga: Pembangunan Sudah 60%, Ini Penampakan Masjid Agung Karanganyar

Untuk mencapai target tersebut, Titis mengatakan fokus pendapatan dialihkan ke persewaan aset yang dimiliki Disparpora Karanganyar.

Salah satunya pemasukan dari sewa kios yang dibangun di Waduk Plalar, Kebakkramat, Karanganyar. Melalui sektor tersebut dia berharap PAD sektor wisata dapat dicapai.

“Selain itu ada Makutoromo yang sudah alih sewa. Kami juga berusaha mendapatkan pemasukan lainnya dari beberapa persewaan aset lainnya. Sehingga kami bisa memenuhi target PAD kami nantinya,” ucap dia.

Baca juga: Pasar Mbatok di Desa Wisata Kemuning Karanganyar Belum Juga Buka, ini Alasannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya