SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Masalah kegemukan tak melulu dianggap merusak penampilan. Penumpukan lemak atau kegemukan yang berlebihan alias obesitas juga berbahaya karena mengundang banyak penyakit. “Belakangan banyak penderita obesitas mengalami kasus batu kandung empedu dan batu kandung kemih,” sebut dr Erna Adi Kuncoro dari Rumah Sakit Panti Waluyo, Solo.
Dari sisi medis, penumpukan lemak berlebih di tubuh mengakibatkan gangguan proses metabolisme. Apabila gumpalan lemak ikut mengalir dalam darah, gumpalan ini bisa saja menyumbat salah satu pembuluh darah utama. Contohnya jika, lemak menyumbat aliran darah ke otak maka penderita obesitas bisa mengalami stroke.
Gumpalan lemak yang menyumbat aliran darah ke jantung bisa mengakibatkan jantung koroner. Lemak yang menempel di pembuluh darah juga potensial mempersempit aliran darah dan akhirnya menyebabkan tekanan darah tinggi. Berbagai penyakit gangguan metabolisme juga rentan dialami oleh penderita obesitas. Sebut saja gangguan seperti diabetes tipe 2 dan asam urat.
Pada penderita obesitas, lemak tak hanya gemar berkumpul di daerah sekitar perut atau pinggul. Dalam banyak kasus, lemak tubuh malah juga hobi berkumpul di beberapa organ tubuh seperti pada kantung empedu dan kandung kemih. Melalui proses yang lama, timbunan lemak ini mengkristal dan mengganggu kinerja organ tubuh.
Tak cukup sampai di situ, berat badan berlebih juga membebani tulang sebagai penyangga tubuh. Tak heran, banyak penderita obesitas yang mengalami keropos tulang serta gangguan sendi. “Gangguan pada tulang dan sendi ini bisa ditandai dengan nyeri di punggung bagian bawah, lutut dan tumit.”
Yang lebih parah lagi, potensi kanker usus besar (colon) juga kerap menghampiri penderita obesitas. Menurut dr Erna, kanker usus besar terjadi lantaran lemak yang berlebih dalam usus tak mampu terserap sempurna. Alhasil, sebagian lemak menempel di dinding usus dan mengakibatkan plaque pada dinding usus. Plaque inilah yang kemudian berkembang menjadi kanker usus.
Gangguan kesehatan lain yang juga harus diwaspadai oleh penderita obesitas adalah tidur apneu, yaitu kegagalan bernafas secara normal saat tidur.

Oleh: Esmasari Widyaningtyas, Fetty Permatasari

Promosi BRI Group Buka Pendaftaran Mudik Asyik Bersama BUMN 2024 untuk 6.441 Orang

Ekspedisi Mudik 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya