SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

HONG KONG: Waspadalah bagi anda yang sedang menjalani terapi kanker dengan obat berjenis capecitabine. Akibat konsumsi obat itu, seorang pasien kanker dari Singapura harus ditahan selama empat jam oleh petugas imigrasi AS lantaran sidik jarinya tak dapat dideteksi.

Pasien tersebut, pria yang berusia 62 tahun, menderita kanker kepala dan tengkuk yang telah menyebar tapi bereaksi bagus terhadap kemoterapi. Guna mencegah kanker  kambuh lagi, ia menjalani pengobatan dengan menggunakan capecitabine. Kemungkinan sidik jari pasien itu hilang akibat obat capecitabine yang dikonsumsinya.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

Konsultan senior di departemen medis oncology di Pusat Kanker Nasional Singapura Tan Eng Huat menyarankan semua pasien yang meminum capecitabine agar membawa surat keterangan dokter ketika bepergian ke Amerika Serikat. Obat itu biasa digunakan untuk mengobati kanker di kepala dan tengkuk, payudara, perut dan colorectum.

Satu dampaknya ialah radang kronis pada telapak tangan atau tapak kaki dan kulit dapat terkelupas, berdarah dan dapat timbul bisul atau kulit melepuh. Efek samping itu dikenal sebagai sindrom tangan-kaki. “Ini dapat meningkatkan hilangnya sidik jari seiring dengan berjalannya waktu,” jelas Tan. (Antara/Reuters)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya