SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Klaten (Solopos.com) — Maraknya iklan obat herbal atau obat tradisional yang mengklaim tak ada efek samping dinilai sebagai iklan menyesatkan. Sebab, seberapapun khasiatnya herbal untuk penyembuhan, obat tersebut tak 100 persen aman.

“Kalau ada iklan yang menyatakan tanpa efek samping, itu iklan menyesatkan. Misalnya, makan keripik mlinjo, kalau kebanyakan bisa menaikkan asam urat,” kata dr Arijanto Jonosewojo Sp PD, Kepala Klinik Obat Tradisional Indonesia dari RS dr Soetomo Surabaya pada seminar Saintifikasi Jamu di RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro Klaten, Kamis (3/3/2011).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurutnya, obat herbal atau jamu sangat mungkin diramu dengan obat konvensional. Bahkan jamu yang semula menjadi terapi komplemen bisa berbalik menjadi terapi utama. “Jamu boleh dipakai meski belum ada uji pre klinik karena dianggap warisan yang telah teruji,” katanya.

Ekspedisi Mudik 2024

Jamu rebusan, lanjutnya, akan jauh lebih bagus dibanding yang dibuat kapsul. “Sebab, zat aktif yang larut dalam air itulah yang akan bekerja,” imbuhnya.

Dalam pemberian obat herbal, kata dia, konsumen tetap harus mengacu pada empat tepat dan satu waspada, yakni tepat indikasi, tepat penderita, tepat obat, tepat dosis dan tepat cara pemakaian, serta waspada efek samping.

(asa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya