SOLOPOS.COM - Uji coba obat covid-19 Gilead Sciences berhasil. (istimewa)

Solopos.com, WASHINGTON – Gilead Sciences, perusahaan farmasi dan bioteknologi asal Amerika Serikat berhasil menekan angka kematian akibat Covid-19 dengan Remdesivier. Nilai saham Gilead kini meroket di tengah lesunya ekonomi AS akibat wabah virus corona.

19 Pasien Positif Covid-19 Dirawat di 6 Rumah Sakit Soloraya, Ini Perinciannya

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dokter spesialis penyakit menular dari Universitas Chicago, Kathleen Mullane, mengatakan bahwa pasien covid-19 dengan kondisi berat mayoritas mengalami pemulihan yang cepat dalam gejala demam dan gangguan pernapasan. Sehingga bisa dipulangkan pihak rumah sakit dalam kurun waktu kurang dari satu minggu.

“Kabar baiknya adalah bahwa sebagian besar pasien kami sudah diperbolehkan pulang, dan itu bagus sekali. Kami hanya mendapati dua pasien yang tewas,” kata Kathleen Mullane, kepada STAT News, dilansir CNBC, Jumat (17/4/2020).

Menurutnya, dalam uji coba tersebut, pihak rumah sakit universitas Chicago hanya merekrut 125 pasien corona, 113 di antaranya dengan kondisi tingkat keparahan berat. Kendati perusahaan Gilead mendapat pendaftaran pasien hingga 4.000 orang untuk diuji coba.

Melihat Tradisi Memancing Ikan dengan Layang-Layang di Berbagai Daerah

Obat Gilead Sciences

Obat remdesivir sejatinya bukan obat baru. Sebab, telah digunakan untuk mengobati pasien SARS dan MERS, yang juga disebabkan oleh golongan virus corona.

Beberapa otoritas kesehatan di AS, China, dan negara lainnya pun telah menggunakan remdesivir sebagai pengobatan saat wabah Ebola berlangsung beberapa tahun silam.

Presiden Donald Trump pun telah memberi sambutan hangat pada obat Remdesivir dan malaria, hydroxychloroquine, yang dianggap sebagai sesuatu yang menarik di tengah kepanikan warga AS. Kedua obat itu kini tengah diuji klinis untuk meneliti keefektifannya dalam mengobati pasien covid-19.

Masker Membran Ultrafiltrasi Alumni UGM, Bisa Tangkal Virus dan Droplet

Oleh karenanya diharapkan remdesivir dapat mengurangi durasi pengobatan pasien covid-19. Hasil uji klinis Gilead yang melibatkan pasien virus tersebut dalam kondisi parah diharapkan rampung bulan April 2020. Harapannya obat dapat dipublikasikan pada Mei 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya