SOLOPOS.COM - Obama

Canberra (Solopos.com) – Presiden AS, Barack Obama, Kamis (17/11/2011) menegaskan bahwa pemerintahnya akan meningkatkan prosi kehadiran di kawasan Asia Pasifik khususnya dalam bidang militer. Dirinya juga menegaskan bahwa AS “akan terus bertahan” sebagai kekuatan di Pasifik yang akan membantu membentuk masa depan kawasan tersebut.

AKRAB -- Presiden Obama (membelakangi lensa, berkemeja putih) menyapa personel militer Australia saat berkunjung ke Pangkalan AU Darwin, Australia, Kamis (17/11/2011). (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal ini ditegaskan Obama saat berpidato di parlemen Australia. Obama menyatakan, militer AS yang akan segera mengakhiri peran aktif di Irak dan Afghanistan bakal lebih disebarkan di Asia khususnya kawasan Asia Tenggara, lebih fleksibel dan membantu pembangunan kapasitas regional.

“Saat kita mengakhiri perang-perang yang ada sekarang, saya telah mengarahkan tim keamanan nasional untuk membuat kehadiran kami di Asia Pasifik sebagai prioritas utama,” ujarnya. “Dengan itu, berkurangnya belanja pertahanan tidak akan – saya ulangi, tidak akan – merugikan Asia Pasifik,” tegasnya. “Kami akan mencari lebih banyak kesempatan untuk bekerja sama dengan Beijing, termasuk komunikasi yang lebih baik di antara kedua angkatan bersenjata untuk mengembangkan pemahaman dan menghindarkan kesalahan perhitungan,” katanya menambahkan.

Faktor perkembangan pesat militer China telah membuat sekutu-sekutu utama AS di Asia seperti Korea Selatan dan Jepang terus mendesak AS agar menegaskan komitmen untuk menjaga keseimbangan kekuatan. Langkah kongkret pertama AS dalam mewujudkan komitmen itu adalah rencana penempatan satuan Marinir AS, kapal perang dan pesawat tempur di Australia utara mulai 2012 mendatang.

Rencananya, satuan tugas AS itu pada 2016 akan mencapai kekuatan 2.500 personel. Jumlah ini memang sangat kecil dibandingkan jumlah personel yang ada di Korea Selatan, yang mencapai 28.000 orang atau Jepang yang mencapai 50.000 orang. Namun pemosisian kekuatan di Darwin, Australia utara, yang hanya berjarak 820 km dari wilayah Indonesia itu akan memberikan keunggulan kecepatan untuk mencapai posisi-posisi di Asia Tenggara dan Samudera Hindia.

China sejauh ini telah mempertanyakan rencana penempatan personel militer AS di Australia. Salah satu juru bicara pemerintah China juga mempertanyakan manfaat penguatan aliansi militer oleh AS di tengah kondisi perekonomian yang tidak menguntungkan.

Pemerintah Indonesia juga mempertanyakan langkah AS dan Australia. “Yang saya tidak sukai adalah adanya perkembangan yang pada akhirnya memrovokasi reaksi dan kontrareaksi yang selanjutnya menciptakan lingkaran setan ketegangan serta saling curiga,” ujar Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa.

China selama ini terlibat konflik perebutan wilayah yang kaya sumber daya alam di kawasan Laut China Selatan dengan sejumlah negara Asia Tenggara seperti Vietnam, Malaysia, Brunei dan Filipina. Obama dalam kehadirannya di Bali untuk berjumpa dengan para pemimpin Asean disebut abakal membicarakan masalah konflik dengan China ini.

bas/Rtr

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya