SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Washington–
Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama berjanji akan memburu para ekstremis dari manapun mereka merencanakan serangan terhadap AS. Janji ini disampaikan Obama menyusul percobaan peledakan pesawat Northwest Airlines pada 25 Desember lalu.

Dikatakan Obama, dirinya telah memerintahkan penyelidikan untuk menemukan bagaimana Umar Farouk Abdulmutallab asal Nigeria bisa naik ke pesawat Northwest Airlines dengan membawa bahan peledak.

Promosi Viral Dibanggakan Presiden Jokowi di Acara BRI, Ini Kisah UMKM Mama Muda

“Penyelidikan penuh telah dimulai atas percobaan aksi terorisme ini dan kami tidak akan berhenti sebelum kami menemukan semua yang terlibat dan memintai tanggung jawab mereka,” kata Obama seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (29/12).

Ekspedisi Mudik 2024

“Ini sebagai pengingat serius akan bahaya yang kita hadapi dan keberadaan mereka yang mengancam tanah air kita,” ujar Obama.

Kelompok Al Qaeda di semenanjung Arab mengklaim sebagai dalang percobaan peledakan pesawat Northwest Airlines. Kelompok tersebut bahkan mengancam akan melancarkan serangan-serangan baru lainnya terhadap negara-negara Barat.

Akibat insiden tersebut, Obama juga telah memerintahkan peninjauan keamanan khususnya di bandara-bandara. Sejumlah negara di dunia juga kini semakin memperketat pengamanan dunia penerbangan.

Pemerintah Kanada melarang barang bawaan tertentu dalam setiap penerbangan ke Amerika Serikat. Hal ini dilakukan usai insiden percobaan peledakan pesawat Northwest Airlines oleh Umar Farouk Abdulmutallab pada 25 Desember lalu. Pelarangan ini dikeluarkan oleh Departemen Transportasi Kanada pada Senin (28/12) siang waktu setempat.

“Tindakan ini diharapkan dapat berlangsung paling tidak selama beberapa hari,” sebut juru bicara Departemen Transportasi Kanada dalam rilis.

Pelarangan ini diberlakukan bagi semua maskapai penerbangan AS yang meninggalkan bandara mana pun di Kanada. Juru bicara Bandara Internasional Ottawa, Krista Kealey, mengatakan, meskipun tindakan ini hanya dilakukan sementara, namun nampaknya bisa berjalan efektif untuk meningkatkan keamanan bandara.

Dengan adanya tindakan ini, prosedur pemeriksaan di bandara menjadi lebih ketat dari sebelumnya. Para penumpang harus menjalani proses screening dua kali, pertama saat akan memasuki pintu bandara dan kedua ketika akan memasuki pesawat.

Oleh karena itu, kali ini pihak keamanan bandara akan dibantu oleh petugas kepolisian federal dan polisi lokal (Royal Canadian Mounted Police/RCMP), dalam melakukan proses screening. Para penumpang akan menjalani pemeriksaan seluruh tubuh dan juga diperiksa semua barang bawaannya.

Hanya barang-barang sebagai berikut yang diizinkan untuk dibawa dalam penerbangan, yaitu obat-obatan, peralatan medis, dompet, kamera, mantel, alat perawatan bayi, laptop, tongkat pembantu berjalan, kotak berisikan peralatan P3K, alat musik, dan tas diplomatik atau konsuler.

dtc/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya