SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Washington– Keraguan kembali muncul mengenai kunjungan Presiden AS ke Australia dan Indonesia. Kali ini, biang keroknya adalah tumpahan minyak besar-besaran di Teluk Meksiko.

Menurut Gedung Putih, kunjungan yang dijadwalkan pada bulan ini tak berubah, meski ada spekulasi akan dibatalkan lagi. Penyebabnya adalah kebocoran minyak oleh BP yang mencemari hampir seluruh Teluk Meksiko.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kunjungan itu telah dibatalkan Maret lalu, karena Obama harus memperjuangkan UU reformasi kesehatan yang kini sudah mendapatkan restu Kongres dan Senat. Gedung Putih kin sedang menghadapi dilema besar. Apalagi AS sedang mengalami salah satu bencana lingkungan terburuk.

“Sudah jelas, ada banyak alasan untuk menempuh perjalanan ini. Namun ada beberapa wacana membatalkan dalam sejumlah diskusi. Saat ini, perjalanan itu masih terjadwal,” papar Wakil Jubir Gedung Putih Bill Burton, dari atas pesawat kepresidenan Air Force One, Kamis (3/6).

Belum ada jadwal resmi yang dirilis kantor kepresidenan AS itu. Kabar di Indonesia, Obama akan berada di Tanah Air pada pertengahan bulan. Sebab, pihak Istana tentunya harus menyesuaikan dengan jadwal Presiden SBY juga.

Di Indonesia, Obama rencananya akan menemui Presiden SBY, mengunjungi Bali dan berbicara mengenai peran RI sebagai emerging economy. Kemudian, Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbanyak dan kaitannya dengan ekstremisme.

Dengan Australia, Obama akan diundang berpidato di hadapan parlemen yang merupakan undangan kehormatan. Presiden SBY juga pernah berbicara di parlemen Australia beberapa waktu lalu. Selain itu, kedua negara akan merayakan 70 tahun hubungan perdagangan mereka.

inilah/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya