SOLOPOS.COM - Donald Trump berpidato saat inaugurasi Presiden AS, Jumat (20/1/2017) waktu setempat. (JIBI/Reuters/Yuri Gripas)

Barack Obama membantah pernah menyadap percakapan telepon Trump.

Solopos.com, JAKARTA — Tuduhan Presiden Donald Trump bahwa pendahulunya, Barack Obama, memerintahkan penyadapan terhadap hubungan telepon dirinya merupakan tudingan yang tidak benar. Hal itu ditegaskan oleh seorang juru bicara Obama.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Melalui Juru Bicara Kevin Lewis, Obama mengatakan bahwa baik Presiden Obama maupun pejabat Gedung Putih lainnya tidak pernah memerintahkan pengawasan pada warga negara AS manapun. Sebelumnya Trump menyatakan bahwa baru saja ditemukan bahwa Obama melakukan penyadapan terhadap dirinya di Trump Tower sebelum kemenangannya dalam pilres AS.

Namun, Trump tidak memberikan detail yang mendukung tudingannya tersebut sebagaimana dikutip bbc.co.uk, Minggu (5/3/2017). Pada bagian lain dalam pernyataannya, juru bicara Obama mengatakan bahwa salah satu ketentuan utama pemerintahan Obama adalah tidak boleh ada pejabat Gedung Putih yang boleh turut campur dalam penyelidikan independen yang dipimpin oleh Departemen Kehakiman.

Pernyataan itu mengisyaratkan kemungkinan adanya penyelidikan yudisial. Gedung Putih mengakui, Jaksa Agung AS Jeff Sessions bertemu duta besar Rusia sebanyak dua kali selama kampanye presiden Donald Trump tahun lalu.

Sebelumnya Ben Rhodes, penasihat kebijakan luar negeri dan penulis pidato Obama, juga menjawab tudingan Trump dengan mengatakan bahwa tidak ada presiden yang boleh memerintahkan penyadapan. Trump, yang sedang berada di resor miliknya di Florida, melontarkan serangkaian tudingan itu melalui akun Twiter kemarin pagi waktu setempat.

Dia menyebut dugaan penyadapan itu merupakan perilaku tak bermoral dan menyamakan dengan kasus Watergate. Kasus yang melibatkan Presiden Richard Nixon itu merupakan skandal politik paling terkenal pada 1972.

Skandal itu menyebabkan kejatuhan Presiden Richard Nixon, setelah komplotan mata-mata politik, sabotase dan penyuapan, terungkap oleh media.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya