SOLOPOS.COM - Ilustrasi (ist)

Solopos.com, BANTUL — Aparat Polres Bantul mengamankan dua kelompok remaja yang terlibat tawuran di simpang tiga Jodog, Dusun Jodog, Kalurahan Gilangharjo, Kapanewon Pandak, Bantul, DI Yogyakarta, pada Senin (4/4/2022) dini hari lalu.

Dari dua kelompok remaja itu, polisi mengamankan 28 orang. Puluhan remaja yang diamankan itu terdiri dari 20 orang merupakan satu kelompok dan satu kelompok lainnya terdiri dari delapan orang. Mereka masih menjalani pemeriksaan polisi pada Selasa (5/4/2022).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kapolres Bantul, AKBP Ihsan, mengatakan kasus tawuran dua kelompok remaja yang hampir semuanya pelajar itu sebelumnya melakukan tantang menantang di aplikasi percakapan WhatsApp. Bukan hanya itu, lokasi dan waktu tawuran juga telah disepakati oleh kedua kelompok tersebut. Kedua kelompok itu sepakat untuk perang sarung yang dibundeli dan diisi batu kerikil.

Baca Juga: Polisi Kantongi Identitas 5 Pelaku Klitih yang Tewaskan Seorang Remaja

“Dua kelompok sepakat sesuai jamnya. Sepakat akhirnya mereka bertemu di TKP [lokasi tawuran] untuk melakukan perang sarung,” kata Ihsan, dalam jumpa pers di Mapolres Bantul, Selasa (5/4/2022).

Namun, saat bertemu di simpang tiga Jodog, kelompok korban kalah karena jumlahnya tidak seimbang sehingga melarikan diri.

Satu orang dari pihak korban menjadi sasaran penganiayaan karena motornya menabrak sepeda motor kelompok pelaku. Hingga Selasa siang, korban Fadil Triyanto, warga Gilangharjo yang menjadi sasaran penganiayaan masih dalam perawatan di salah satu rumah sakit di Bantul.

Saat kejadian tawuran itu terjadi, kata Kapolres, polisi yang berpatroli langsung menuju lokasi kejadian dan melakukan identifikasi baik dari pihak korban maupun pihak pelaku. Hasilnya sebanyak 20 orang pihak pelaku berhasil diamankan pada Selasa.

Baca Juga: Polisi Sebut Remaja Tewas Dihantam Gir di Jogja Bukan Klitih, Kenapa?

Dari 20 remaja yang diamankan, 19 orang di antaranya merupakan pelajar SMP, SMA, dan SMK. Hanya satu yang tidak sekolah. Semuanya berdomisili di wilayah Bantul.

Salah satu anggota dari kelompok pelaku, BR, 19, mengaku kenal dengan kelompok korban. Namun, dia menyampaikan yang mengajak untuk perang sarung terlebih dahulu adalah pihak korban.

“Dari sana [kelompok korban] dulu yang menantan, katanya ayo perang sarung,” kata BR.

Sementara itu, anggota dari kelompok korban, TM, 14, membatah jika disebut menantang terlebih dalam perang sarung itu. Menurut dia, yang menantang terlebih dahulu adalah kelompok pelaku bahkan dua orang dari pihak korban yang mendapatkan pesan singkat melalui aplikasi WA terkait ajakan perang sarung.

“Sana yang menantang kami di WA. Ngajak perang sarung,” kata TM.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Bermula dari Saling Tantang Perang Sarung, Awal Mula Pecah Tawuran di Bantul

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya