SOLOPOS.COM - Ilustrasi nyeri lutut dan punggung. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Nyeri punggung bawah bisa dialami siapa saja. Namun benarkah gangguan ini lebih banyak dialami oleh laki-laki?

Pada acara Health Talk Rumah Sakit (RS) JIH Solo, yang disiarkan di Youtube RS JIH Solo, belum lama ini, dokter spesialis syaraf RS JIH Solo, dr. Baarid Luqman Hamidi, Sp.S, menyampaikan munculnya gangguan nyeri punggung bawah lebih banyak ditentukan oleh umur dan aktivitas. Sementara untuk menyangkut jenis kelamin, gangguan tersebut bisa saja dialami oleh wanita maupun laki-laki.

“Nyeri punggung tentunya tergantung dari umur dan aktivitasnya. Dari umur, misalnya usia 40 tahun ke bawah atau usia yang lebih muda, biasanya pria [yang lebih berpotesi terkena]. Sedangkan usia di atas 40 tahun bisa jadi wanita,” kata dia.

Menurutnya pada laki-laki usia 40 tahun ke bawah akan memiliki aktivitas yang lebih berat. Dengan begitu sangat berpotensi mengalami gangguan nyeri punggung bawah. Sedangkan pada wanita usia 40 tahun ke atas, biasanya keseimbangan hormonal wanita itu mulai terganggu. Misalnya ada proses alamiah menopause yang membuat rentan osteoporosis atau pengeroposan tulang. “Jadi ini tergantung umur dan aktivitsnya,” lanjut dia.

Baca Juga: Cara Mengatasi Nyeri Punggung Bawah Menurut Dokter Spesialis Syaraf RS JIH Solo

Dokter spesialis orthopedi Rumah Sakit (RS) JIH Solo, Udi Heru Nefihancoro (tengah) dan dokter spesialis rehabilitasi medik RS JIH Solo, Ninik Dwiastuti (kanan), menyampaikan tentang penanganan trauma pada anak dalam acara Health Talk RS JIH Solo. (Tangkapan Layar Youtube)
Dokter spesialis orthopedi Rumah Sakit (RS) JIH Solo, Udi Heru Nefihancoro (tengah) dan dokter spesialis rehabilitasi medik RS JIH Solo, Ninik Dwiastuti (kanan), menyampaikan tentang penanganan trauma pada anak dalam acara Health Talk RS JIH Solo. (Tangkapan Layar Youtube)

Sementara untuk tindakan terhadap gangguan itu, dia menekankan jika 70%-80% nyeri punggung bawah tidak berbahaya. “Apakah nyeri punggung perlu operasi? Pada stadium tertentu perlu. Namun jika dipersentasi dari semua nyeri punggung bawah, 70%-80% itu tidak memerlukan tindakan invasif, tidak perlu operasi,” kata dia.

Menurutnya, operasi akan diperlukan jika adanya kasus-kasus tertentu, misalnya jika tulangnya yang sudah keropos atau sudah menjepit syaraf. “Tandanya apa? Ketika nyerinya itu kronis dan tidak membaik dengan pengobatan dan terapi fisik, kemudian ada kaki mengecil atau tanda-tanda nyeri hebat maka itu menjadi salah satu tanda untuk diperlukan operasi,” lanjut dia.

Sementara itu dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi RS JIH Solo, dr. Ninik Dwiastuti, Sp. KFR, menjelaskan jika ada persoalan terkait nyeri punggung bawah tersebut, bisa segera periksa ke dokter.

Baca Juga: Cara Mengatasi Nyeri Punggung Bawah Menurut Dokter Spesialis Syaraf RS JIH Solo

“Setelah kami lakukan pemeriksaan, biasanya dilakukan pemeriksaan fisik sesuai gejala. Bila perlu untuk memastikan diagnosis, akan kami lakukan pemeriksaan penunjang, bisa rontgen, laboratorium, atau misal keluhannya butuh evaluasi lebih detail, di RS JIH Solo juga ada fasilitas MRI,” jelas dia.

Dengan begitu nantinya dapat dipastikan apakah keluhan atau persoalan itu munculnya di otot, tulang atau di syarafnya.

Bagi masyarakat yang ingin berkonsultasi atau mengakses layanan, bisa langsung ke Rumah Sakit JIH Solo di Jl. Adisucipto No. 118, Jajar, Kecamatan Laweyan, Solo. Didukung oleh dokter, perawat, paramedis, dan staf yang profesional dan ramah dalam melayani pasien, JIH juga memiliki peralatan medis modern dan terbaru.

RS JIH Solo juga bisa dihubungi lewat email : infosolo@rs-jih.co.id, nomor telepon (0271) 746 9100, Gawat Darurat : 1-500-805, Whatsapp : +62811500805, Website: www.rs-jih.co.id/rsjihsolo, Instagram: @rs.jihsolo, Tiktok: @rsjihsolo, Facebook: @rsJIHSolo, Youtube: RS JIH Solo, serta Twitter @rsJIHSolo.

Rekomendasi
Berita Lainnya