Solopos.com, SOLO — Wakil Wali (Wawali) Kota Solo, Teguh Prakosa, mencuri perhatian dengan penampilan nyentriknya yang bergaya ala Presiden pertama RI, Soekarno saat mengikuti Pawai Pembangunan 2022, Jumat (19/8/2022) sore.
Dalam setiap penampilannya, Soekarno terlihat necis, baju setelan jas bergaya militer, dan tak lupa tongkat komando selalu mengiringi langkahnya. Penampilan itulah yang berhasil ditiru oleh Wawali Teguh Prakosa.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Pantauan Solopos.com, Jumat (19/8/2022), peserta pawai pembangunan dibagi dua kelompok. Kelompok TNI-Polri, komunitas seni dan budaya serta masyarakat berkumpul di Lapangan Kota Barat sekitar pukul 15.00 WIB.
Sementara alutsita TNI-Polri, mobil hias berjejer rapi di Jl Slamet Riyadi, tepatnya depan Mapolresta Solo ke arah barat atau Purwosari. Parade kelompok anggota TNI-Polri, komunitas seni dan budaya, organisasi perangkat daerah (OPD) serta elemen masyarakat diberangkatkan pukul 15.00 WIB.
Kelompok Tari Gambyong yang dibawakan delapan penari dari kelompok seni dan budaya Sriwedari mengawali iring-iringan pawai pembangunan 2022 Kota Solo. Kemudian, unsur Forkopimda Solo turun dari tribune untuk memberangkatkan peserta pawai pembangunan.
Baca Juga: Tunggu Iring-Iringan Pawai Pembangunan, Warga Solo Dihibur Wawin Laura
Teguh Prakosa yang berpenampilan ala Sang Proklamator Kemerdekaan Indonesia berjalan kaki di lapangan saat pemberangkatan. Teguh memakai setelan jas cokelat lengkap dengan peci dan kacamata hitam.
“Jasa Bung Karno tak ternilai harganya bagi bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar dan dikagumi negara lain. Kita harus meneladani jasa beliau,” katanya kepada wartawan.
Di sepanjang rute Pawai Pembangunan, Teguh dan unsur Forkopimda Kota Solo berhasil mencuri perhatian dan dielu-elukan masyarakat yang menonton. Mereka berjejer di pinggir jalan mulai dari Lapangan Kota Barat hingga depan Balai Kota Solo.
Baca Juga: Mulai, Ini Urutan Peserta Pawai Pembangunan Solo dan Kostumnya
Sesekali, Teguh menyalami masyarakat yang ingin berjabat tangan di rute pawai pembangunan. “Pak Teguh, Pak Teguh, Pak Teguh. Minta foto selfie dulu, Pak,” kata seorang penonton asal Kelurahan Penumping, Kecamatan Laweyan, Anwar.
Iring-iringan pawai terus berjalan. Total ada 84 kelompok peserta yang berasal dari instansi Pemkot Solo, Forkopimda, komunitas dan kelompok masyarakat. Mereka tampil dengan keunikan kostum masing-masing, berjalan sampai ke titik akhir di Balai Kota Solo.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
