SOLOPOS.COM - Ilustrasi/Jibiphoto/Paulus Tandi Bone

Ilustrasi/Jibiphoto/Paulus Tandi Bone

JAKARTA — Buntut dari kesalahan pilot dan co-pilot mendaratkan pesawat, satu pesawat milik Sriwijaya Air bernomor SJ0021 dilarang terbang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pelarangan berlaku hingga penyelidikan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi berakhir.

Selain itu, Kementerian Perhubungan meng-grounded atau melarang terbang pilot dan co-pilot pesawat yang salah mendarat di Bandara Tabing Padang tersebut. Bahkan, manajemen maskapai berpotensi diberi peringatan.

Pelarangan terbang kepada pilot dan co-pilot pesawat SJ0021 ini hingga keluar keputusan hasil investigasi dari inspektorat Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU) Kementerian Perhubungan.

“Inspektur dari DKUPPU sudah memutuskan pilot dan co-pilot di grounded hingga hasil investigasi selesai yang diperkirakan hanya satu minggu dari kejadian,” kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Bambang S. Ervan kepada Bisnis, Minggu (14/10).

Dia menambahkan investigasi yang dilakukan inspektur ini terkait bagaimana pilot dan co-pilot mengemudikan pesawat, apakah sudah menerapkan standar safety management system (SMS).

“Nantinya, hasil investigasi ini berupa tindakan korektif yang harus dilakukan pilot, co-pilot. Pernah, dari hasil investigasi, inspektur juga memutuskan lisensi pilot dan co-pilot di grounded karena terbukti salah dalam mengemudikan pesawatnya, atau ada juga lisensinya di-down grade (diturunkan levelnya),” kata Bambang.

Bahkan, lanjut Bambang, inspektur bisa memberi peringatan dan mewajibkan manajemen Sriwijaya untuk kembali melatih pilot dan co-pilot pesawatnya.

Menurut Bambang, untuk keperluan investigasi, Komite Nasional Keselamatan Transportasi sudah melarang terbang pesawat Sriwijaya SJ0021 dan mengambil kotak hitamnya yang terdiri dari Flight Data Recorder dan Cockpit Voice Recorder. Saat ini pesawat yang salah mendarat itu masih berada di Bandara Tabing Padang.

Dari hasil investigasi sementara inspektur DKUPPU, imbuh Bambang, pihak pengatur lalu lintas penerbangan atau Air Traffic Control (ATC) bandara sudah memandu pilot untuk mendarat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Sumatera Barat, dan posisi bandara sudah dinyatakan ‘clear’ untuk mendarat.

“Namun ternyata pesawat malah mendarat di bandara lama, Bandara Tabing yang sekarang dioperasikan untuk lapangan udara TNI AU,” kata Bambang.

Memang, imbuh Bambang, kalau dari arah Selatan, runway (landasan pacu) Bandara Tabing lebih dahulu terlihat ketimbang runway BIM. Namun itu tidak dapat dijadikan alasan salah mendarat, karena dari sisi navigasi, Bandara Tabing mempunyai kode 33, sedangkan BIM kodenya 34.

“Kode bandara inilah yang dipasang di alat navigasi pesawat sebagai titik koordinat panduan untuk mencapai tujuan,” kata Bambang.

Menurut Bambang, tidak ada alasan kesalahan mendarat ini disebabkan pilotnya orang asing yang belum pernah mendaratkan pesawat di Bandara Internasional Minangkabau. “Walaupun pilot dan co-pilot belum pernah terbang ke rute itu, sebelum terbang, mereka akan dibekali titik koordinat.”

General Manager Angkasa Pura II Agus Kemal Pramayuda, mengatakan kesalahan mendarat pesawat Sriwijaya Air dengan Nomor Penerbangan SJ0021 di Bandara Tabing Padang, Sumatera Barat, murni kesalahan pilot.

Menurutnya, pilot pesawat yang bernama Capten J. Gusdonius baru pertama kali menerbangkan pesawat dari Medan menuju Padang.

Co-pilot Ricky Yusuf N juga baru pertama kali menerbangkan pesawat dari Polonia, Medan, menuju Padang.

Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ0021 berangkat dari Polonia Medan menuju Padang, pada Sabtu (13/10) sekitar pukul 16.00 WIB, dengan dipiloti Capten J Gusdonius, dan Co-pilot Ricky Yusuf N, serta empat orang pramugari.

Jumlah penumpang sekitar 96 orang. Semua penumpang selamat. Pesawat mendarat di Bandara Tabing Padang, pada Sabtu (13/10) sekitar pukul 17.05 WIB

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya