SOLOPOS.COM - Pesawat pengebom AS mendarat di Korea Selatan (Reuters)

Nuklir Korea Utara menyulut emosi dunia.

Solopos.com, SEOUL – Dua pesawat pengebom supersonik Amerika Serikat (AS), B-1B Lancer, mengangkasa di langit Korea Selatan (Korsel), Rabu (21/9/2016).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penerbangan tersebut merupakan kali kedua sejak Korea Utara (Korut) melakukan uji coba nuklir kelimanya pada 9 September lalu. Penerbangan kemarin dilaporkan berada di jarak terdekat dengan Korut.

AS yang menempatkan 28.500 personel di Korsel mengatakan penerbangan tersebut merupakan bagian dari sebuah pertunjukan udara pasukannnya serta komitmen untuk menjaga stabilitas keamanan Semenanjung Korea dan wilayah itu.

“Hari ini menandai pendaratan pertama pesawat di Semenanjung Korea dalam 20 tahun terakhir, serta merupakan penerbangan terdekat dengan Korea Utara yang pernah dilakukan,” kata pasukan AS di di situsnya sebagaimana dilansir Reuters.

Mereka juga mempertontonkan sebuah pesawat B-1B yang mendarat di sebuah pangkalan udara Korsel. Sementara kantor berita Korsel, Yonhap, mengabarkan pesawat tersebut terbang di area pelatihan di Pocheon di wilayah perbatasan dengan Korut.

AS sebelumnya juga menerbangkan dua pesawat pembom B-1 di Korsel. Aksi pada 13 September lalu itu diiringi penerbangan pesawat jet AS dan Korsel. Sementara Korut saat itu mengecam penerbangan tersebut , menilainya sebagai sebuah provokasi bersenjata.

Pada satu sisi Korut kembali melanggar sanksi PBB pekan ini, dengan  melakukan uji coba sebuah mesin roket yang akan digunakan untuk peluncuran satelit.  Menurut militer Korsel uji coba roket baru itu diduga bagian dari program rudal jarak jauh.

Media setempat mengabarkan pemimpin Korut, Kim Jong Un, meminta persiapan peluncuran satelit dilakukan secepat mungkin seiring dengan suksesnya uji coba itu.

Korut pada 5 September lalu menembakkan tiga rudal di lepas pantai timur sementara pada Agustus melakukan uji coba sebuah rudal balistik bawah laut. Para pakar mengatakan hal itu menunjukkan sebuah kemajuan besar.

Sementara pada awal Januari lalu, Korut melakukan uji coba nuklir keempatnya. Uji coba bom hidrogen tersebut disambut dengan sejumlah kecaman. Kim kemudian mengatakan uji coba itu merupakan sebuah upaya pertahanan.

“Uji H-Bom DPRK [Republik Demokratik Rakyat Korea] merupakan sebuah langkah pembelaan diri untuk mempertahankan perdamaian di Semenanjung Korea dan keamanan regional dari bahaya perang nuklir yang disebabkan oleh imperialis pimpinan AS,” kata Kim, Minggu (10/1/2016). Ia pun ketika itu menekankan uji coba tersebut merupakan hak yang sah dari negara yang berdaulat dan sebuah tindakan wajar.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya