SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Pengurus Besar Nahdatul Ulama (NU) menyatakan, sebagai salah satu organisasi Islam besar di Indonesia, NU akan meneruskan peran mereka sebagai mediator dalam dialog antarperadaban.

Ketua Umum PBNU Said Agil Siraj dalam keterangan pers di Kantor Presiden Jakarta, Rabu (2/6), mengatakan kepengurusan NU yang terpilih dalam Muktamar di Makkasar lalu akan terus melanjutkan hal tersebut.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“NU akan menjalankan amanat muktamar yaitu membangun pendidikan kesehatan dan kesejahteraan dan menjadi penengah dialog antarperadaban,” kata Said Agil Siraj usai bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama pengurus baru PBNU hasil Muktamar ke-22 di Makassar.

Dia menjelaskan peran NU tersebut diharapkan dapat mendorong kebaikan dan kemajuan umat.

NU juga, menurut Said Agil memegang teguh empat pilar yaitu UUD 1945, Pancasila, Negara Kesatuan RI dan Kebhinekaan.

“NU sudah sejak 1936 beranggapan Indonesia adalah negara yang damai. Presiden berharap NU lebih perperan lagi,” katanya.

Terkait peristiwa penyerangan kapal bantuan kemanusiaan oleh Israel, PBNU akan memberikan bantuan agar warga Indonesia yang berada di kapal tersebut dapat kembali ke Tanah Air.

Said Agil mengatakan, semua kontak yang dimiliki akan digunakan termasuk bila diperlukan mengirimkan salah satu pengurus besar NU untuk bernegoasiasi dengan pihak terkait.

Selain Said Agil Siraj, tampak hadir Rois Am KH Sahal Mahfud dan para pengurus lainnya.

kcm/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya