SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Surabaya–Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PW NU) Jawa Timur secara kelembagaan menyatakan netral dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2009.

“Secara kelembagaan, NU tetap netral, tapi NU tidak bisa melarang para kiai NU yang mendukung capres tertentu karena hal itu merupak hak berdemokrasi,” kata Ketua PWNU Jatim K.H. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah di Surabaya, Kamis (2/7).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ditanya soal kehadirannya di tengah-tengah para kiai NU yang mendukung capres tertentu, ia mengaku hal itu dilakukan sebagai santri yang mendampingi para kiai yang menggalang kesepakatan tertentu.

“Saya hanya mendampingi kiai-kiai NU, tapi saya selaku Ketua PWNU Jatim tidak akan pernah menyatakan bahwa NU mendukung capres A atau capres B atau lainnya. Saya jamin, NU secara organisatoris tetap netral,” katanya.

Ekspedisi Mudik 2024

Pengasuh Pesantren Zainul Hasan, Genggong, Probolinggo itu menyatakan bahwa dirinya bersyukur karena para kiai NU kali ini bersatu dalam mendukung satu capres/cawapres Jusuf Kalla-Wiranto (JK-Win).

“Bersatunya para kiai itu merupakan rahmat dan karenanya jangan dilihat dari sisi negatif. Itu nikmat dan kebesaran Allah Swt yang patut disyukuri,” katanya.

Tentang kemungkinan capres/cawapres yang didukung para kiai NU itu kalah dan berdampak bagi NU, ia menilai, kekalahan dalam persatuan para kiai di Jatim merupakan kekalahan terhormat.

“Kalah tapi bersatu itu justru baik, dibanding menang tapi bercerai berai. Kalah dalam kebersamaan itu kalah terhormat, karena itu saya justru bersykur dengan bersatunya para kiai itu,” katanya.

Ia mencontohkan KH. Fawaid As’ad (kakak) dan K.H. Cholil As’ad (adik) serta K.H. Muhammad Sufyan (mertua) yang selama 21 tahun selalu berbeda dukungan politik, namun kali ini justru bersatu mendukung pasangan JK-Win.

“Jadi, kiai-kiai yang dalam pemilihan Gubernur Jatim pada 2008 mendukung KarSa, KaJi, SaLam, SR, dan lainnya, justru kini bersatu mendukung JK-Win. Itu rahmat dari Allah Swt yang tak masuk dalam teritorial rasio,” katanya.

Kiai pendukung pasangan JK-Win antara lain K.H. Muchid Muzadi (Jember), K.H. Sofyan Miftah (Situbondo), K.H.R Cholil As’ad (Situbondo), K.H. Fawaid As’ad (Situbondo), K.H. Mas Ahmad Subadar (Pasuruan), K.H. Chotib Umar (Jember), K.H. Hisyam Syafaat (Banyuwangi), dan K.H. Mutawakkil Alallah (Probolinggo).

Selain itu, K.H. Miftachul Akhyar (Surabaya), K.H. Abdullah Faqih (Langitan, Tuban), K.H. Zainudin Djazuli (Ploso, Kediri), K.H. Anwar Mansyur (Lirboyo, Kediri), K.H. Nurul Huda Djazuli (Ploso, Kediri), K.H. Sholeh Qosim (Sepanjang, Sidoarjo), K.H. Agus Ali Masyhuri (Tulangan, Sidoarjo), K.H. Masduqi Mahfudz (Malang), dan K.H. Hadi Mahfudz (Tulungagung).

Ditanya alasan dukungan para kiai, Mutawakkil mengatakan alasan utama para kiai adalah alasan akidah yakni Jusuf Kalla merupakan putra pendiri dan pengurus NU di Sulawesi Selatan (Sulsel) dengan ibunya merupakan aktivis Muhammadiyah Sulsel.

“Alasan kiai itu sederhana saja, kalau ada yang sudah jelas NU, kenapa mesti spekulatif. Jadi, kami bukan memilih atas dasar menang atau kalah, tapi memilih dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Swt,” katanya.

ant/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya