Solopos.com, SOLO — Muktamar Ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) di Lampung pada 22-23 Desember 2021 memiliki makna yang strategis. Muktamar kali ini bukan sekadar pemilihan Rais Aam atau Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang memunculkan beragam isu dan nuansa politik yang sangat kentara.
Budayawan Zastrow Al-Ngatawi mengatakan posisi Nahdlatul Ulama (NU) sekarang dalam pusaran globalisasi berada di tengah-tengah liberalisme dan radikalisme agama. Liberalisme sebagai anak kandung kemenangan kapitalisme.
Sudah Langganan ? Login
Lanjutkan Membaca...
Silakan berlangganan untuk membaca artikel ini dan dapatkan berbagai konten menarik di Espos Plus.