SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, MATARAM — Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali diguncang gempa bumi tektonik berkekuatan 5,8 Skala Richter (SR), Minggu (17/3/2019) siang. Gempa mengguncang mulai pukul 14.07 WIB atau 15.07 WITA, namun tidak berpotensi tsunami.

Berdasarkan analisa Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), menunjukkan pusat gempa bumi terletak pada koordinat 8,30 lintang selatan dan 116,60 bujur timur dengan kedalaman 10 km.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Pusat gempa berada di laut pada jarak 24 km timur laut Kabupaten Lombok Timur, 36 km timur laut Kabupaten Lombok Utara, 37 km barat laut Pulau Panjang, Kabupaten Sumbawa, dan 63 km timur laut Kota Mataram. Gempa tersebut dirasakan oleh warga di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa.

Warga Kota Mataram berhamburan keluar rumah untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. “Kami sekeluarga sedang tidur siang. Tiba-tiba rumah terasa bergoyang keras. Saya dan suami langsung keluar rumah sambil membawa anak-anak,” kata Zuhriatul, salah seorang warga Kelurahan Kebun Sari, Kota Mataram.

Ia juga mendapatkan informasi dari ibunya di Kecamatan Suralaga, Kabupaten Lombok Timur, yang juga merasakan guncangan gempa bumi yang cukup kuat. “Ibu saya menelepon mengabarkan kondisinya aman-aman saja besama bapak dan adik-adik saya. Dan berpesan agar waspada gempa susulan pada Minggu malam,” tutur ibu dua anak tersebut.

Sementara itu, di Ampenan, Kota Mataram, masyarakat merasakan getaran gempa yang cukup besar. Pantauan Antara di dekat Pantai Ampenan, guncangan gempa dirasakan bergerak horizontal. Meskipun pergerakannya lamban, namun periode guncangannya terasa cukup lama, yakni sekitar 1 menit.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geogisika (BMKG) melalui laman resmi Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS), merilis kekuatan gempa yang terjadi pada pukul 15.09 Wita tersebut. “Informasi BMKG, 5,2 SR (Skala Richter), tidak berpotensi tsunami,” kata Dina kepada wartawan ANTARA di Ampenan, Minggu.

Kemudian untuk titik koordinat guncangan diinformasikan berada di darat dengan kedalaman 11 km. Dalam rilisnya, BMKG mendeteksi pusat gempa berada di wilayah Kabupaten Lombok Timur, dekat Kaki Gunung Rinjani.

Karena itu, wartawan mencoba mencari informasi dengan menghubungi Rosidin, seorang warga yang bermukim di areal kaki Gunung Rinjani, tepatnya di Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur. Dari informasi yang dia sampaikan, gempa yang terjadi cukup mengejutkan warganya. Banyak warga yang keluar rumah meskipun kondisi cuaca sedang hujan.

“Warga di sini pada kaget semua, soalnya lumayan besar gempanya, ini saja banyak yang di luar rumah, pada kehujanan, habis gempa itu turun hujan,” ujar Rosidin.

Gempa yang dirasakan di tempatnya, diceritakan tidak berbeda dengan yang dirasakan warga di Kota Mataram, bergerak pelan dalam periode waktu cukup lama. “Syukurnya guncangannya tidak keras, pelan, jadi tidak ada yang panik berlarian keluar rumah,” ucapnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya