Solopos.com, SOLO — Sebanyak 18 atlet National Paralympic Committee (NPC) Indonesia bakal bertarung dalam INAS Global Games 2019 di Brisbane, Australia, 12-19 Oktober 2019. Atlet Indonesia akan turun di cabang olahraga atletik, tenis meja dan renang.
Sebagai informasi, INAS Global Games merupakan ajang olahraga internasional terakbar untuk atlet tuna grahita. Tak kurang 1.000 atlet dari penjuru dunia bakal mengikuti kejuaraan tersebut.
Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik
Informasi yang dihimpun Solopos.com, ada tiga kategori tuna grahita yang dapat mengikuti kejuaraan itu yakni atlet ber-IQ di bawah 75, down syndrome serta pengidap autisme berat. Namun kali ini NPC Indonesia hanya mengirimkan atlet dengan kategori IQ di bawah 75.
“Sebab kategori itulah yang dipertandingkan dalam Paralympic Tokyo 2020,” ujar Wakil Sekjen NPC Indonesia, Rima Ferdianto, Selasa (8/10/2019).
Rima menjelaskan hasil dari ajang INAS Global Games dapat menunjang kesempatan tampil para atlet di Paralympic. Di sisi lain, ajang bergengsi itu dapat menjadi pengalaman berharga bagi atlet apabila akhirnya tidak tembus ke ajang Tokyo 2020. Rima mengatakan seluruh atlet yang dibawa di Tokyo telah memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan.
Disinggung mengenai target prestasi, pihaknya menaruh harapan besar pada cabang atletik. “Atletik kami sedang bagus, semoga bisa meraih medali,” kata dia.
Selain ajang di Brisbane, NPC mengirimkan tiga atletnya untuk mengikuti World Shooting Para Sport di Sydney, 11-18 Oktober 2019. Ketua NPC Indonesia, Senny Marbun, mengatakan tidak sembarang atlet dapat mengikuti kejuaraan tersebut.
Seluruh peserta World Para Shooting, imbuhnya, adalah atlet undangan yang telah memenuhi kualifikasi tertentu. “Hasil bagus di ajang ini bisa membuat mereka otomatis tampil di Paralympic 2020,” ujar Senny.