SOLOPOS.COM - Ilustrasi kembali ke sekolah. (Freepik)

Solopos.com, KLATEN – Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten menargetkan pada November mendatang seluruh SMP di Klaten bisa menggelar kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas menerapkan standar operasional prosedur sesuai protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Sementara itu, rencana uji coba belajar tatap muka di lima sekolah yang sempat tertunda ditargetkan bisa dimulai pada Senin (12/10/2020) dengan catatan tak ada peningkatan zona risiko penularan Covid-19 di Klaten.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Disdik Klaten, Wardani Sugiyanto, mengatakan persiapan menggelar uji coba pembelajaran tatap muka di lima SMP sudah dilakukan sebulan lalu.

UU Cipta Kerja Disahkan, SPSI Klaten: Kami Tersinggung!

Ekspedisi Mudik 2024

Kelima SMP itu yakni SMPN 2 Klaten, SMPN 1 Karangdowo, SMPN 1 Kemalang, SMPN 1 Gantiwarno, dan SMPN 1 Kebonarum.

Persiapan itu seperti sarana dan prasarana memenuhi protokol kesehatan seperti thermo gun dan tempat cuci tangan menggunakan sabun.

“Pelatihan kepada guru juga sudah dilakukan. sosialisasi ke orang tua juga sudah. Tinggal siswanya bagaimana mereka sampai ke sekolah, saat berada di sekolah, sampai pulang,” kata Wardani saat ditemui di SMPN 2 Klaten, Senin (5/10/2020).

Memungkinkan Sudah Bisa Dimulai

Wardani juga mengaku seluruh administrasi untuk mengajukan izin ke gugus tugas tingkat kabupaten sudah disiapkan. Namun, rencana uji coba yang ditargetkan bisa digelar pada Senin ditunda.

“Pak Pjs Bupati sangat berhati-hati, jadi belum mengizinkan. Saat kami ajukan izin itu zona Klaten masih berada pada zona oranye. Pekan ini zona turun ke kuning sehingga memungkinkan sudah bisa dimulai,” kata Wardani.

Wardani berharap pengajuan izin untuk menggelar uji coba pembelajaran tatap muka bisa disetujui gugus tugas seiring penurunan zona risiko penularan Covid-19 di Klaten dalam pekan ini yang menjadi zona kuning atau risiko ringan.

Catat! Tak Patuhi Rambu di Perlintasan Sebidang KA Didenda Rp750.000

Uji coba pembelajaran tatap muka di lima SMP diharapkan bisa digelar mulai Senin (12/10/2020).

“Semoga tanggal 12 Oktober nanti bisa dimulai. Kami tetap taat pada aturan Kemendikbud. Kalau ternyata nanti zona risiko di Klaten naik lagi, uji coba tidak bisa lakukan. Jadi ini sangat dipengaruhi peran masyarakat juga dalam menanggulangi Covid-19 [agar zona risiko di Klaten tak kembali meningkat],” jelas Wardani.

Ketika uji coba pembelajaran tatap muka berjalan, Wardani menuturkan akan ada evaluasi saban hari di tingkat sekolah. Disdik juga menggelar evaluasi setiap pekannya.

“Di Disidik kami sekali dalam sepekan untuk melangkah menuju tambahan sekolah [melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka]. Kami berharap November nanti semua SMP sudah masuk sesuai kurikulum yang didesain di sekolah yakni 50 persen tatap muka dan 50 persen daring agar terlaksana,” ungkap dia.

Masuk dengan Sistem Sif 10 Orang

Rencana uji coba pembelajaran tatap muka itu dilakukan terbatas dengan menerapkan protokol Covid-19. Siswa masuk dengan sistem sif. Saban kelas, hanya ada 10 siswa yang masuk.

Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Klaten, Sujarwanto Dwiatmoko, mengatakan ada beberapa pertimbangan hingga belum keluar izin rencana uji coba pembelajaran tatap muka yang sedianya dimulai pada Senin (5/10/2020).

Ada Klaster Ponpes, Gus Yasin: Kegiatan Mengaji Tetap Jalan

Dia menjelaskan aspek kesehatan menjadi prioritas. Selain itu, dia meminta agar kematangan persiapan benar-benar dipastikan kembali.

“Kami menunggu hingga situasi semuanya baik. Saya tidak ingin persiapannya secara parsial tetapi secara menyeluruh. Kami memahami orang tua dan siswa bosan. Sebenarnya kami ingin segera ada pembelajaran tatap muka terbatas tetapi di Klaten perlu persiapan lebih matang lagi,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya