SOLOPOS.COM - Consumer Sales Manager Norton Indonesia, Rita Murtika (kiri) dan Product Manager PT. ECS Indo Jaya, Adrian Tirta (kanan) menunjukkan sejumlah produk yang dikeluarkan Norton Symantec di Indonesia, Kamis (1212/2013).(JIBI/Harian Jogja/Mediani Dyah Natalia)

Harianjogja.com, JOGJA-Jumlah pengguna mobile phone dalam setahun terakhir meningkat hingga 44%. Angka yang besar tersebut mendorong Norton mengeluarkan produk perlindungan bagi smartphone.

“Karakteristik pengguna teknologi informasi bergeser. Saat browsing, tidak lagi pakai laptop tapi mobile phone. Kenaikan jumlah pemakai ini mencapai 44 persen. Dengan tren itu, saat ini kami fokus ke mobile phone,” jelas Consumer Sales Manager Norton Indonesia, Rita Murtika saat ditemui di Bale Raos, Kamis (12/12/2013).

Promosi Ijazah Tak Laku, Sarjana Setengah Mati Mencari Kerja

Seperti produk Norton sebelumnya, imbuh Rita, perlindungan yang diberikan tidak sekadar software penangkal virus. Melainkan juga mencangkup antimalware dan antispyware.

Dengan fitur tambahan tersebut, pengguna smartphone dapat merasa tenang saat berseluncur di dunia maya. Sebab Norton secara otomatis akan melindungi sekaligus memberikan peringatan saat terjadi pencurian data.

“Beberapa orang mungkin berpikir fitur ini kurang penting tapi ini untuk keamanan data. Misal saat mengakses e-banking di android, tiba-tiba ada hacker yang menyerang dan berhasil mendapat identitas pengguna untuk membobol tabungan,” ujarnya.

Kehandalan Norton menghadang hacker disebutnya terbukti dari penghargaan yang diperoleh Symantec sebagai produsen yang mampu menjaga konsumen aman dari ancaman online. Pasalnya produk ini menawarkan perlindungan lima lapis ke konsumen seperti berbasis file, network, perilaku, perlindungan dan remediation.

Proses instalasi Norton dalam berbagai piranti, baik ponsel pintar, komputer maupun laptop hanya membutuhkan waktu lima menit. Dari waktu tersebut, Norton memberikan 33 fitur tambahan yang dapat diaktifkan pengguna tanpa membebani memori atau kinerja piranti. Jaringan internet juga tidak akan terganggu, sebab software ini hanya membutuhkan 20% dari daya koneksi.

Program perlindungan dari Symantec yang berlaku secara setahun ini dapat dibeli di berbagai toko komputer. Sementara harga yang ditawarkan bervariasi dari Rp120.000-Rp520.000. Rita menuturkan harga tersebut tergantung pada jenis dan fitur yang dimiliki, yang bertahan hingga setahun ini

“Harga di Indonesia lebih terjangkau dibanding negara lain. Dan sejak tahun lalu, produk yang dibeli merupakan versi terakhir dari Norton. Sehingga pengguna tidak perlu khawatir akan ketinggalan fitur-fitur terbaru,“ urai dia.

Ditanya mengenai target, ia mengaku tidak dapat memberikan data tersebut. Sebab setiap data masih dikelola oleh Symantec di Singapura. Ia juga tidak dapat menyatakan peringkat Norton sebagai antivirus di Indonesia lantaran belum ada pihak ketiga yang menyatakan hal tersebut. Namun berdasarkan survey yang dilakukan pihak ketiga di tingkat internasional, Norton merupakan program perlindungan nomor satu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya