SOLOPOS.COM - Ekskavator mengeruk sedimen Kali Pepe, Rabu (22/10/2014). (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Ekskavator mengeruk sedimen Kali Pepe di Kampung Limolasan, Sudiroprajan, Jebres, Solo, Jawa Tengah, Rabu (22/10/2014). Pengerukan sedimen tersebut merupakan salah satu bagian proyek normalisasi Kali Pepe. (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Ekskavator mengeruk sedimen Kali Pepe, Rabu (22/10/2014). (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Normalisasi sungai Juwana di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, hingga kini mencapai 70% dari total panjang sungai tersebut.  Program ini sudah berlangsung sejak 2010

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

 

Kanalsemarang.com, KUDUS- Normalisasi Sungai Juwana di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, hingga kini mencapai 70% dari total panjang sungai tersebut, kata Kabid Pelaksana Jaringan Sumber Air Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana Bambang Astoto.

“Normalisasi Sungai Juwana tersebut dimulai sejak 2010 dengan anggaran secara bertahap untuk setiap tahunnya,” ujarnya di Kudus seperti dikutip Antara, Senin (16/3/2015).

Adapun anggaran yang disiapkan, kata dia, mencapai Rp120 miliar dengan alokasi setiap tahunnya bervariasi.

Tahun ini, kata dia, dianggarkan kembali sebesar Rp10 miliar untuk normalisasi Sungai Juwana yang ada di Kabupaten Pati serta yang ada di Kabupaten Kudus.

Total panjang Sungai Juwana yang menjadi target normalisasi dari Kabupaten Kudus hingga Pati, kata dia, mencapai 32 kilometer.

Meskipun pelaksanaannya baru terealisasi 70 persen, kata dia, hasilnya kini sudah bisa dirasakan masyarakat karena banjir yang terjadi kini tidak lagi berlangsung hingga sebulan lebih, melainkan dalam jangka waktu empat hingga lima hari air genangan bisa surut.

Proses normalisasi Sungai Juwana selama ini, kata dia, memang belum tuntas sesuai kondisi awal.

Sebelumnya, kata dia, lebar dasar sungai mencapai 100 meter, kini menyempit menjadi 55 meter sehingga daya tampung airnya juga tidak bisa dikembalikan seperti semula.

Meskipun demikian, lanjut dia, daya tampung air sungainya kini jauh lebih baik dibanding sebelumnya ketika mengalami sedimentasi yang tinggi.

Untuk mencegah sungai mengalami sedimentasi, kata dia, dibutuhkan dukungan semua pihak, termasuk masyarakat untuk ikut serta menjaga kebersihan sungai dan tidak melakukan hal-hal yang bisa berdampak pada keandalan sungai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya