SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA: Nomo Koeswoyo, drummer Koes Bersaudara, mengaku prihatin dengan kekisruhan yang terjadi di tanah air Indonesia. Itulah yang melatarbelakanginya menulis lirik lagu berbau pesan moral.

“Di zaman yang kisruh ini, rakyat dan pimpinannya, saya ingin meneduhkan hati dengan lirik pesan moral,” ungkapnya belum lama ini usai menggelar konser di Purawisata, Jogja.

Promosi Mali, Sang Juara Tanpa Mahkota

“Saya juga menciptakan lagu pop Jawa dengan lirik-lirik sosial dan memiliki pesan moral. Harapannya, bisa menginspirasi dan memberikan pencerahan bagi yang mendengarkan. Di beberapa kesempatan saya masih kerap manggung bersama Joyo Plus Band di Magelang,” tuturnya.

Menurut Nomo, membuat lagu asalkan senang dampaknya akan baik bagi semua. Biasanya, ia menulis lirik di rumahnya Magelang. Puluhan lagunya kini dinyanyikan oleh Joyo Plus Band. Di Magelang pula, Nomo menghabiskan waktu bersama keluarga sambil tetap berkarya di samping menekuni bisnis.

“Sekarang kan sudah tua, malu jentat jentit di panggung, biar anak-anak muda sajalah,” imbuhnya sembari tersenyum.

Di usianya yang menginjak 73 tahun, Nomo tetap ingin hidup sederhana dan apa adanya. Termasuk membiarkan rambutnya panjang dan memutih. “Tak ingin terlihat muda dengan menyemir rambut. Saya biarkan saja seperti ini, putih semua ya tak mengapa,” ujarnya. (Harian Jogja/Tri Wahyu Utami)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya