SOLOPOS.COM - SIAP BERJUANG -- Seorang atlet mencium bendera Merah Putih saat upacara pengukuhan kontingen Indonesia yang akan mengikuti ASEAN Para Games di Solo, Sabtu (10/12/2011) malam kemarin. (JIBI/SOLOPOS/dok)

SIAP BERJUANG -- Seorang atlet mencium bendera Merah Putih saat upacara pengukuhan kontingen Indonesia yang akan mengikuti ASEAN Para Games di Solo, Sabtu (10/12/2011) malam kemarin. (JIBI/SOLOPOS/dok)

SOLO – Nominal bonus untuk para atlet difabel peraih medali emas di ASEAN Para Games (APG) VI di Solo, menurun dibanding bonus atlet pada APG V. Mengenai hal itu, National Paralympic Committee (NPC) akan memperjuangkan kesamaan nilai bonus kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sekjen NPC, Pribadi memberi konfirmasi jumlah nominal bonus peraih emas di APG sebelumnya adalah Rp 35 juta. Sementara Menpora Andi Alifian Malllarangeng, akhir pekan lalu menyatakan bonus untuk peraih medali emas adalah Rp 30 juta. “Kami belum mendengar, tapi memang untuk APG sebelumnya Rp 35 juta,” kata Pribadi kepada Espos, Minggu (11/12/2011) siang.

Ekspedisi Mudik 2024

Meskipun soal bonus diakuinya sebagai hal sensitif, lanjut Pribadi, dirinya menyatakan akan meminta konfirmasi kabar itu ke Kemenpora. “Nanti kami mintakan konfirmasinya,” tambahnya. Dia juga mengaku akan memperjuangkan apresiasi dengan pemberian bonus atas prestasi para atlet. “Soal itu adalah sama dengan pemberian negara. Tapi nanti akan kami perjuangkanlah, ya minimal sama. Kalau segitu ya penurunan,” tukasnya.

Kepada Espos, Menpora menyebut nominal bonus itu sama dengan yang diberikan kepada atlet peraih medali emas pada APG V. Menurutnya, atlet difabel dalam APG VI nanti memiliki banyak kesempatan meraih lebih dari satu medali emas karena melihat kesempatan nomor pertandingan yang bisa diikuti.

Sejumlah atlet yang notabene meraih medali emas di APG V dan ikut serta dalam APG VI ini, kepada Espos mengaku, kejelasan pemberian bonus itu menjadi faktor stimulan pertandingan mereka. Beberapa dari mereka menyebut perlu ada pembenahan mekanisme penyaluran bonus sampai ke tangan para atlet berprestasi.

Sementara, Wakil Presiden RI, Boediono dipastikan membuka ASEAN Para Games (APG) VI di Stadion Manahan, Kamis (15/12/2011) mendatang. “Iya, Wapres yang akan buka,” kata Ketua Indonesia ASEAN ParaGames Organizing Committee, James Tangkudung kepada wartawan setelah acara workshop bersama wartawan di Solo Paragon, Minggu (11/12/2011) siang.

Dalam pembukaan nanti, lanjut dia, juga hadir Presiden Asean Paragames Sport Federation, Dato Zainal Abu Zairin. Para atlet juga terlibat dalam defile sebelum sederet rangkaian menu acara digulirkan dalam kesempatan tersebut. ”Nanti setelah lagu-lagu akan masuk sambutan dari Wapres dan Dato selaku presiden PSF. Dato sudah menyatakan Indonesia siap dan terhitung H-3 atau H-4 ini bisa dikatakan tak ada masalah. Dan ini merupakan prestasi besar karena kami mulai dari nol,” tandas James.

James memaparkan para klasifier dan tenaga profesional terkait penyelenggaraan pertandingan dari sejumlah negara telah tiba di Solo. Mereka sekaligus memberi pelatihan terhadap sejumlah SDM yang ditunjuk. ”Jadi ini sekaligus sebagai kesempatan melatih SDM di NPC. Tak hanya satu cabang, semua cabang di para games diajarkan jadi setelah even ini, tahun depan, Indonesia siap menggelar internasional para games,” tambahnya.

Lebih jauh James mengutarakan Indonesia membutuhkan tenaga pertandingan yang besertifikat internasional, antara lain wasit, juri dan klasifier. ”Ini salut, mereka kami datangkan dan kami bayar karena sebelumnya memang belum belum ada (tenaga profesional di Indonesia),” tegas James sekaligus membantah penyelenggaraan APG VI di Solo dipaksakan.

ovi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya